Merasa Dirugikan Oleh PLTM, PPIKADP Minta Ganti Rugi

Perkumpulan Petani Ikan Kolam Air Deras Pamijahan (PPIKADP) melakukan aksi damai di depan gerbang kompleks kantor Pemerintah daerah setempat. Aksi tersebut untuk menuntut kejelasan ganti rugi atas kerusakan yang disebabkan oleh perusahaan pembangkit listrik tenaga menihidro (PLTM).

Menurut Koordinator Aksi Heri Permainan Pembanguna PLTM seharusnya meminimalisir kerusakan, justru malah menimbulkan kerusakan lingkungan. Semua diakibatkan oleh material galian Whaterway yang kerap dibuang ke aliran sungai Cianten, yang berdampak banjir lumpur dikala hujan turun.

“Sosialisasi yang sudah dilakukan pada DPRD sampai saat ini juga belum mendapatkan hasil yang valid untuk menjawab semua permasalahan ini, aksi kunjungan kami yang ketiga ini bukan untuk mengemis dan meminta belas kasihan, namun kami hanya ingin memastikan hak yang kami miliki,” ujar , Koordinator aksi Gery Permana kepada awak media kamis (26/16).

Hery berpendapat bahwa dalam pelaksanaan pembangunan proyek prusahaan pembangkit listrik tenaga menihidro (PLTM), pada aliran sungai Ciaten DAS Cisadane, milik PT. Jaya Dinamika Geoenergi diduga menyalahi aturan dalam pengelolaan lingkungan hidup.

Gery juga meyakini bahwa hal tersebut bertentangan dengan UUD nomor 32 tahun 2009, tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Ia juga menyayangi, tidak maksimalnya pengawasan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor, sebagaimana yang tertuang dalam surat rekomendasi UPL atau UKL yang sudah dikeluarkan. Setiap surat rekomendasi diajukan selanjutnya terhadap, Bupati Bogor, Kepala Badan Lingkungan Hidup dan Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Bogor, yang nantinya akan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan dengan ketentuan yang sudah tercantum dalam perizinan yang dimaksud.

“Ingat kejadian 22 November 2015, hal tersebut merupakan suatu kejadian yang sangat luar bias dan tidak bisa tertampik lagi. Pembangunan PLTM yang dimiliki oleh PT. Jaya Dinamika Geoenergi mengakibatkan terjadinya longsor yang menyeret matrial pembanguna tebing ke sungai Cianten,” tandas Gery. (AW).

Berita Terkait

Berikan Komentar