Meraih Cinta Nabi Muhammad SAW
Mari kita sambut Maulid Nabi Muhammad SAW kita sambut dengan penuh suka cita. Penuh bahagia dan penuh rasa syukur kepada Allah SWT. Kelahiran Nabi Muhammad SAW ke dunia ini merupakan karunia dari Allah SWT untuk umat manusia dan semesta alam.
Berbagai persoalan hidup yang melanda diri kita semoga menjadi renungan agar kita selalau menambah cinta kepada Nabi Muhammad SAW. Cinta diwujudkan dengan selalu bershalawat kepadanya dan mengamalkan amalan yang dianjurkannya.
Bisa jadi masalah selalu datang silih berganti karena kita masih ragu melakukan apa yang dianjurkannya. Ragu, bahkan sengaja untuk tidak melakukannya karena dianggap ajarannya sudah tidak relevan dengan jaman now.
Astagfirullah, bukankah dalam diri beliau Allah sudah menerangkan bahwa terdapat suri teladan yang patut kita contoh. “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat, dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. al-Ahzab: 21).
Sifat dari Rasulullah SAW yang patut kita contoh diantaranya dalah siddiq/jujur dan amanah. Tapi mengapa banyak muslim yang masih suka bohong, dan tidak amanah. Pejabat publik yang korupsi terus bertambah, dan elit politik kemarin bilang A Namun besok beda lagi. Bukankah Rasulullah SAW juga sebagai kepala negara yang patut di contoh.
Semoga moment Maulid ini, dijadikan moment untuk kita semua untuk menambah cinta kepada Rasulullah SAW dengan terus bersholawat dan mengamalkan anjuran-anjuran beliau. Amalkan yang wajib dan sunnah. Amalkan yang sunnah tanpa meninggalkan yang wajib. Jangan sebaliknya gencar pada ibadah sunah namun yang wajib ditinggalkan. Gencar bersedekah tapi aurat masih belum ditutup. Gencar bersholawat tapi sholat masih ditinggalkan. Jangan juga sholat terus tapi maksiat jalan. Stop semua itu, insyaallah tiada kata terlambat, mari songsong hari esok dengan penuh optimistis menjadi bagian umat yang dicintainya.
Deni Heryani
Berikan Komentar