
300 Ilmuwan Gambut Akan Hadiri Kongres Nasional HGI di Kota Bogor
mediabogor.com, Bogor – Rencananya, pada Rabu (26/6) hingga Jumat (28/6) mendatang, sebanyak 300 peserta akan menghadiri Kongres Nasional Himpunan Gambut Indonesia (HGI) Ke-7 dan Seminar Nasional/Internasional dengan tema ‘Restorasi, Konservasi, dan Pengelolaan Lahan Gambut Berkelanjutan’. Kongres tersebut akan dilaksanakan di Kota Bogor yang dihadiri para pakar, peneliti, ilmuwan nasional dan internasional.
Dedi Nusyamsi, Kepala Balai Besar Litbang Sumber Daya Lahan Pertanian Kementerian Pertanian mengatakan, lahan gambut merupakan tanah yang terbentuk dari akumulasi bahan organik hewan dan tumbuhan. Biasanya terbentuk di lahan rawa yang berada dekat laut. Pada musim kemarau air muka tanah gambut bisa turun hingga dua meter. Penurunan itu menyebabkan bagian atas kering dan mudah terbakar. “Seperti pada Elnino beberapa waktu lalu yang akhirnya menyebabkan kebakaran gambut,” ujarnya seusai audiensi dengan Walikota Bogor, tadi siang(14/6) di Balaikota.
Oleh karena pengelolaan lahan gambut, menurut Dedi, harus dilakukan secara berkelanjutan. Pasalnya, saat ini lahan gambut banyak yang terdegradasi atau mengalami penurunan tingkat kesuburan. “Lahan gambut yang terbakar harus difungsikan kembali atau istilahnya direstorasi agar gambut bisa memegang air lagi melalui sistem Tabat (Kanal Block),” paparnya.
Pada Kongres dan Seminar yang rencananya menghadirkan ilmuwan dan pakar gambut dari Jepang Prof. Dr. Mitsuru Osaki dan Dr. Meine Van Noordwijk dari Belanda, diharapkan para peserta dapat memperoleh berbagai ilmu dan pengalaman baru terkait pengelolaan gambut yang baik. Apalagi lahan gambut di Jepang sangat dijaga, hutannya tetap lestari bahkan dijadikan obyek wisata dan riset. Dedi berharap dari kegiatan ini dapat keluar rekomendasi untuk pemerintah tentang bagaimana mengelola gambut secara arif dan bijaksana baik dari aspek lingkungan dan sisi peningkatan ekonomi. (Rangga)
Foto:Humas
Berikan Komentar