Warga Keluhkan Lapak UMKM di Sebelah Kantor DPRD Kota Bogor Diborong Pendatang

mediabogor.com, Bogor – Puluhan kios UMKM yang berada di samping gedung baru DPRD Kota Bogor yang berada di Jalan Pemuda, dikeluhkan sejumlah pedagang yang mengaku asli warga setempat karena tidak bisa menggunakan kios-kios tersebut untuk berjualan.

Pasalnya, sejumlah lapak UMKM yang baru setahun berdiri tersebut telah ditempati oleh pedagang lain yang notabene berasal dari luar wilayah. Tak hanya itu, beberapa lapak yang masih kosong pun tidak dapat ditempati oleh pedagang lain.

Salah satu pedagang gorengan dan gado-gado, Retno Hani Astuti (44), yang juga warga setempat asal Rt 01/06, kampung Kebun Anggrek RW.06, Kelurahan Tanahsareal, Kota Bogor, mengungkapkan, warga setempat seperti tidak diberi kesempatan berjualan di kios tersebut.

Ia mengaku memanfaatkan area halaman rumahnya sendiri untuk berjualan dikarenakan tidak mengetahui sama sekali prosedur untuk menempati lapak UMKM itu.

“Semenjak lapak tersebut selesai dibangun, kios tersebut langsung diisi oleh pedagang dari luar wilayah. Bahkan ada yang memakai satu hingga dua kios yang digabung menjadi satu untuk usaha mereka. Sementara kios yang masih kosong juga tidak bisa digunakan karena alasannya telah dibeli atau disewa ke salah seorang pemilik lahan tersebut,” katanya, Kamis (29/11/18).

Selain itu, seorang penjual es kelapa, Lia pun mempertanyakan bagaimana proses untuk menempati kios yang dibangun dilahan milik Pemkot Bogor tersebut.

“Enggak tau caranya gimana prosesnya seperi apa, karena saat pembangunan dan pembentukan kios itu kita tidak diajak musyawarah bahkan sosialisasi pun tidak ada ke orang sini,” ujarnya.

Lia dan beberapa warga lainnya pun berharap bisa diberi kesempatan untuk mencari nafkah di lapak tersebut.

“Pengen mas dagang, karena kan kalau saya jualan di depan gedung dewan yang baru itu ketika gedung sudah jadi saya juga kan harus pindah, kemarin mau ngisi di kios itu tapi penuh kata pedagang disitu. Padahal kebanyakan yang jualan orang luar. Masa kita warga asli sini lahir disini besar disini tidak ada kesempatan,” pungkasnya. (Nick)

Berita Terkait

Berikan Komentar