Warga Bojongkerta Geram, PT Ghalia Dituding Tak Prioritaskan Tenaga Lokal

Mediabogor.co, BOGOR – Puluhan warga Bojongkerta Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor geram terhadap perusahaan PT Galia yang selama ini beroperasi di wilayahnya. Pasalnya, puluhan warga tersebut merasa terzolimi paska tidak kembali diberdayakan oleh perusahaan yang memilih mempekerjakan warga dari luar wilayah Bojongkerta.

Konflik itu pun terus berkepanjangan hingga sampai dilakukan mediasi oleh Pemerintah Kota Bogor, melalui aparatur kecamatan dan juga Polsek Bogor Selatan, serta tokoh masyarakat setempat di Aula Kantor Kecamatan Bogor Selatan, pada Kamis (13/2) sore.

Dalam pertemuan tersebut berlangsung alot dan tidak ada keputusan pasti dari pihak perusahaan terkait keinginan warga Bojongkerta yang meminta untuk dipekerjakan kembali.

Saat dikonfirmasi seusai pertemuan dengan warga, pihak PT Ghalia bungkam dan tidak memberikan komentar apapun terkait permasalahan tersebut. Dia mengarahkan media untuk mewawancarai aparatur kecamatan setempat.

“Enggak, enggak, coba ke pak camat,” ujar seseorang dari pihak PT Galia saat ditemui wartawan di kantor Kecamatan Bogor Selatan seusai duduk bareng dengan warga.

Sementara warga Bojongkerta yang merupakan salah satu mantan pegawai harian lepas PT Ghalia, Muhammad Yusuf mengungkapkan, konflik ini terjadi karena pihak perusahaan tidak melanjutkan kerja sama dengan warga setempat, dalam hal pekerjakan yang selama ini berjalan dengan baik.

“Jadi, kami semua ini pernah bekerja di PT Galia sebagai pegawai harian lepas. Kemudian, tidak lagi dipekerjakan sejak Agustus 2024 lalu, dan pihak perusahaan malah lebih memilih pegawai dari luar Bojongkerta atau yang jaraknya jauh dari perusahaan,” kata Yusuf kepada media.

“Seharusnya, pihak perusahaan itu lebih memprioritaskan kami selaku warga Bojongkerta yang lokasinya berada di sekitar perusahaan,” lanjutnya.

Yusuf juga menuturkan, hasil dari pertemuan dengan pihak PT Galia. Kata Yusuf, pihak perusahaan menyampaikan kepada semua yang hadir bahwa saat ini yang bekerja di PT Galia sebanyak 70 persen merupakan warga setempat. Namun berdasarkan kacamata dan juga pengetahuan dirinya bahwa yang bekerja di perusahaan tersebut tidak mencapai 70 persen, bahkan jauh dari itu. “Faktanya kebanyakan dari luar,” tandasnya.

Berita Terkait

Berikan Komentar