
Warga Balcony Grande Keluhkan Iuran IPL
mediabogor.com, Bogor – Warga perumahan Balcony Grande Rancamaya keluhkan iuran pemeliharaan lingkungan (IPL). Pasalnya, IPL yang sudah dilakukan selama empat tahun oleh petugas keamanan setempat ini dinilai tidak transparan.
Menurut Abu Bakar Sidik, Ketua RT 07 RW 08, IPL yang terus naik setiap tahunnya dilakukan secara sepihak tanpa adanya koordinasi dengan warga (penghuni Balcony Grande Rancamaya-red).
“IPL ini dihitung per meter dari luas rumah. Dulu IPL itu sebesar Rp 1.100 per meter, sekarang menjadi Rp 2.800 per meter yang dilakukan secara sepihak,” kata Abu Bakar Sidik kepada media, Jumat (28/12/18) malam.
Ia menjelaskan, IPL yang wajib dibayarkan oleh warga Balcony Grande Rancamaya jumlahnya bervariatif mulai dari Rp 200 ribu hingga Rp 600 ribu per bulan dengan total sebanyak 238 unit rumah.
“Itu sudah berjalan selama empat tahun dan tidak transparan. Kami pernah sounding kepada pihak Rancamaya melalui petugas keamanannya untuk menjelaskan terkait dengan IPL ini, namun pihaknya tidak mau memberikan keterangan yang jelas,” ungkapnya.
Kepada petugas keamanan, ia yang mewakili warga Balcony Grande Rancamaya lainnya meminta agar IPL itu segera diserahkan kepada warga atau pengurus wilayah.
“Beberapa waktu lalu kami pernah mengadakan rapat soal penyerahan IPL ini kepada warga, dan pihaknya sudah menyetujui itu. Namun selang beberapa hari, kesepakatan ini tiba-tiba dibatalkan secara sepihak dengan alasan ada warga yang tidak setuju. Saya langsung menanyakan warga mana yang tidak setuju, dan pihaknya tidak bisa memberikan jawaban,” jelasnya.
Senada, Yan Noviar Nasution, Ketua RT 05 RW 06 juga mengatakan, bahwa IPL yang masih dikelola oleh pihak kedua ini harus segera diserahkan kepada warga. Karena, didalam Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) sebagai legal standing disebutkan bahwa pengelolaan IPL secara otomatis akan dikelola atau diserahkan kepada warga sekitar.
“Jadi pengelolaan IPL itu akan serahkan setelah kepengurusannya terbentuk, itu sesuai PPJB. Tapi, sejak terbentuknya kepengurusan pada 2013 lalu, IPL ini belum juga diserahkan kepada warga. Berarti, pihak Rancamaya sudah mengingkari perjanjian yang sesuai dengan PPJB ini,” ucapnya.
Yan juga menyebutkan, fasilitas sosial dan fasilitas umum di perumahan Balcony Grande Rancamaya hingga saat ini masih menjadi pertanyaan warga karena belum diberikan.
“Untuk fasos fasum yang belum diberikan ini katanya ada kendala, katanya lagi sedang diproses, tapi mana sampai sekarang belum ada. Dulu kami pernah memperbaiki bagunan atau gajebo yang tidak terawat untuk dijadikan tempat ibadah, tapi oleh mereka dirusak dan dihancurkan. Pokoknya, setiap ada apa-apa disini, kami selalu dibenturkan dengan mereka (red,petugas keamanan-red),” pungkasnya. (Nick)
Berikan Komentar