
Walikota Bogor Cari Lahan Untuk Tempat Tinggal Warga Terdampak Double Track
mediabogor.com, Bogor – Walikota Bogor Bima Arya didampingi Wakil Ketua II DPRD Kota Bogor, Dadang Iskandar Danubrata dan Camat Bogor Selatan, Atep Budiman melakukan dialog bersama warga yang terdampak pembangunan Double Track jalur Bogor-Sukabumi di Kampung Parung Jambu, Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jumat (20/9/19).
Setelah berdialog dengan warga Bima bersama rombongan langsung melihat lokasi fasum fasos yang terletak di samping pintu masuk BNR untuk di jadikan tempat relokasi warga yang terdampak proyek double track tersebut.
Dikatakan Bima dirinya akan mencari lokasi lahan aset milik Pemkot Bogor di wilayah yang tidak jauh dari lokasi warga terdampak proyek double track. Satu lokasi yang merupakan lahan fasos fasum di pintu masuk BNR seluas empat hektare, akan segera di inventalisir dan di data dulu. “Kita fokus untuk mendata lahan lahan aset, kalau memungkinkan dan bisa, lahan itu nantinya akan dipergunakan untuk tempat tinggal bagi warga ketika direlokasi nanti,” ucap Bima.
Bima menjelaskan bahwa Pemkot Bogor tidak akan tinggal diam apabila ada masyarakat yang dirugikan. Selain lahan di Kelurahan Empang ini, lokasi lainnya juga akan di inventalisir, seperti lahan aset di wilayah Kelurahan Kertamaya, atau lahan lain milik warga yang bisa dipergunakan untuk tempat tinggal warga. Bima juga meminta kepada pemerintah pusat untuk tidak terburu buru mengeksekusi warga.
“Tempat tinggal warga harus kita siapkan dulu, solusinya harus jelas agar warga nantinya bisa punya rumah lagi. Kita berikhtiar agar persoalan warga ini mendapatkan penyelesaian. Saya akan surati PT KAI dan ditembuskan ke Presiden, supaya persoalan warga ini diperhatikan,” jelasnya.
Sementara, Wakil Ketua II DPRD Kota Bogor, Dadang Iskandar Danubrata mengungkapkan, usulan atau masukan agar Pemkot Bogor menginventalisir lahan lahan aset dan nantinya dipergunakan bagi warga terdampak merupakan solusi terbaik.
Ia mengaku sudah berkomunikasi ke berbagai pihak aga ada solusi yang bisa dilakukan untuk menangani itu. Menurutnya Pemkot Bogor sudah menyediakan lahan untuk dibangun Rusunawa atau Rusunami, nanti yang membangunnya pihak pusat dan saat ini tinggal dilakukan pendataan aset aset lahan milik Pemkot Bogor yang bisa dipergunakan.
“Pemerintah pusat siap membantu membangun Rusunawa atau Rusunami asalkan lahannya disediakan oleh Pemkot Bogor. Walikota sangat merespon positif tentang itu dan sekarang sedang di inventalisir lahan lahannya,” katanya.
Dadang menuturkan ada sejumlah lahan potensial yang bisa dijadikan lokasi untuk relokasi warga yakni berada di Kelurahan Empang pas pintu masuk BNR dan didepan kantor Kelurahan Kertamaya. Itu merupakan lahan fasos fasum milik Pemkot Bogor.
“Lokasinya sangat strategis dan pas sekali untuk menjadi lokasi bagi relokasi warga. Kami menyerahkan ke Pemkot Bogor untuk menyiapkan lahannya, nanti yang membangunnya bisa dari dana APBN. Kita juga akan mengawal anggaran APBD 2021 untuk penanganan warga terdampak rel ganda ini,” pungkasnya. (*)
Berikan Komentar