Walikota Bogor bersama Komisi I DPRD Kota Bogor Tinjau Penurunan Kabel Udara, Target 16 KM di 2025

Mediabogor.co, BOGOR – Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim bersama Anggota Komisi I DPRD Kota Bogor, Fajar Muhammad Nur, dan perwakilan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor meninjau langsung pelaksanaan program penurunan kabel udara oleh Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel), Sabtu 01 Juni 2025.

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah kota untuk menata jaringan utilitas publik dan memperindah wajah kota dengan merapikan kabel-kabel yang selama ini semrawut di atas permukaan jalan.

“Seluruh jaringan utilitas publik, terutama kabel udara, akan kita turunkan ke bawah. Penurunan kabel ini merupakan kerja sama antara Pemerintah Kota Bogor dengan Apjatel,” ujar Dedie A Rachim kepada wartawan.

Tahun 2025 ini kata Dedie, proyek tersebut menargetkan penurunan kabel di delapan ruas jalan dengan total panjang sekitar 16 kilometer. Ia berharap program ini dapat berjalan lancar dan menjadi solusi dari permasalahan kabel udara yang tidak tertata.

“Kalau ini berjalan dengan baik, tentu Kota Bogor akan semakin indah. Namun pekerjaan rumah kita masih banyak, karena total jaringan kabel di seluruh Kota Bogor mencapai sekitar 102 kilometer,” tambahnya.

Wali Kota Dedie juga menyoroti pentingnya aspek keselamatan dan estetika dalam pelaksanaan proyek. Ia meminta kontraktor dan pihak pelaksana untuk memperhatikan prosedur operasional standar (SOP), terutama dalam pengelolaan tanah galian agar tidak membahayakan pengguna jalan.

“Ada SOP-nya, tanah galian itu harus dimasukkan ke dalam karung, bukan dibiarkan berserakan. Ini jalur SSA (Sistem Satu Arah), jadi perhatian masyarakat besar. Banyak yang bertanya-tanya karena kondisi terlihat berantakan. Maka hari ini saya turun langsung bersama Komisi I DPRD dan Dinas PUPR untuk memastikan pengerjaan lebih tertata,” tegasnya.

Dedie juga menyampaikan, sejak 2023 Pemkot Bogor telah memulai upaya penurunan kabel, dimulai dari 3 kilometer di tahun tersebut, dilanjutkan 8 kilometer pada 2024, dan meningkat menjadi 16 kilometer pada 2025. Dedie menyebut Bogor menjadi salah satu kota pertama di Indonesia yang serius bekerja sama dengan Apjatel untuk menyelesaikan persoalan kabel udara yang semrawut.

“Kita ingin menjadi percontohan, karena kondisi sebelumnya sangat memprihatinkan — kabel menumpuk, tiang berdiri berjejal, dan terlihat kumuh. Mudah-mudahan ini menjadi solusi jangka panjang,” tutup Wali Kota Dedie.

Di tempat yang sama, Anggota DPRD Kota Bogor Fajar Muhammad Nur menyampaikan apresiasi atas respon cepat Pemerintah Kota Bogor terhadap laporan masyarakat dan DPRD terkait pelaksanaan proyek ini.

“Tadi pagi saya cek langsung ke lapangan dan memang ada beberapa masalah teknis. Kami langsung berkoordinasi dengan Wali Kota dan alhamdulillah siang ini langsung ditindaklanjuti dengan memanggil semua pihak terkait, baik dari dinas, Apjatel, maupun kontraktor,” ujar Fajar.

Fajar juga menekankan pentingnya keselamatan kerja dan kenyamanan pengguna jalan serta pejalan kaki, terutama karena lokasi proyek berada di kawasan strategis seperti Sempur yang menjadi salah satu ikon Kota Bogor.

“Diperlukan trik-trik teknis dari para pelaksana agar pekerjaan berjalan lancar tanpa mengganggu aktivitas masyarakat. Kami dari DPRD juga terus bersinergi dengan Pemkot untuk mensosialisasikan program ini,” pungkasnya.

Berita Terkait

Berikan Komentar