
Wakil Wali Kota Bogor Kecewa Lambatnya respons dari PT. KAI Pembangunan Longsornya Jalan Saleh DanasasMita
Mediabogor.co, BOGOR – Setelah hampir tiga bulan sejak bencana longsor yang melanda Jalan Saleh Danasasmita pada 4 Maret 2025 lalu, Direktur Jenderal Perkeretaapian, Allan Tandiono di dampingi petinggi PT. KAI akhirnya turun langsung ke lokasi bencana pada Rabu 04 Juni 2025.
Dalam kunjungannya, pihaknya meninjau langsung titik longsor di kawasan Jalan Saleh Danasasmita dan Tembok Petanahan Tanah (TPT) yang tepat berada di atas Jalan Underpass Batutulis.
Namun, kehadiran Dirjen Perkeretaapian Kementrian Perhubungan dan petinggi PT. KAI lainnya lebih memilih bungkam ketika sejumlah awak media ingin memintai keterangan usai pihaknya meninjau lokasi longsor di Jalan Saleh Danasasmita.
Pihaknya lebih memilih meninggalkan lokasi tanpa memberikan pernyataan apa pun media yang menunggu sejak pagi.
Berbeda dengan Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin yang turut hadir dalam peninjauan tersebut dan menyampaikan keterangan nya kepada media.Jenal Mutaqin menyampaikan kekecewaannya terhadap lambannya respons dari pihak PT. KAI serta komunikasi internal yang tidak sinkron.
“Ya awal-awal memang sempat kecewa dengan pihak PT KAI. Saya intens banget mengawal, sampai ke Cirebon mengejar Musrenbang, lalu ke Bandung ke DPRD Jawa Barat, dan pihak PT KAI pun sudah beberapa kali hadir. Tapi waktu itu sempat dikatakan tidak ada anggaran. Pernyataan dari bawahannya tidak sinkron dengan pimpinannya,” ujar kepada media.
Menurutnya, momentum kedatangan Dirjen hari ini menjadi kesempatan untuk menyampaikan langsung kondisi lapangan yang sesungguhnya dan mendesak percepatan penanganan.
“Pak Wali Kota sudah instruksikan pembuatan jembatan motor, tapi tidak bisa dilaksanakan karena turap dan kontur tanah belum ditangani. Itu tanggung jawab Perkeretaapian Wilayah I Jabar,” tegasnya.
Lebih lanjut, Jenal menyampaikan bahwa Pemkot Bogor telah meminta kejelasan soal target penyelesaian. Pihak PT KAI menjanjikan perbaikan jalan rampung dalam waktu satu setengah bulan.
“Kami desak agar percepatannya lebih cepat. Warga sudah terlalu lama terdampak. Bahkan ambulans pun tidak bisa masuk karena akses utama terisolir. Kami minta dokumen perencanaan DED, kajian, dan timeline segera diserahkan ke Pemkot,” tegasnya.
Terkait aspirasi warga, Jenal menegaskan bahwa Pemkot siap membangun jalan sementara untuk kendaraan roda dua guna menghindari jalur Underpass yang kondisinya membahayakan.
“Pemerintah Kota Bogor siap bangun jembatan dan jalan baru jika kewenangannya jelas. Tapi warga butuh akses sekarang, untuk sekolah, kerja, dan ke rumah sakit. Jangan tunda lagi,” terangnya.
Selain mendesak percepatan perbaikan, Jenal juga mengungkapkan bahwa Gubernur Jawa Barat telah merencanakan menjadikan kawasan Jalan Saleh Danasasmita sebagai Leuweung Batutulis, dengan penanaman pohon-pohon khas lokal Kota Bogor.
“Pemerintah Kota Bogor juga siapkan BTT untuk pembebasan lahan dan infrastruktur tahun depan. Tapi kami perlu kolaborasi dan kejelasan tanggung jawab. Yang penting sekarang, warga bisa beraktivitas kembali,” pungkasnya.
Berikan Komentar