
Wakil Bupati Bogor Monitor Mediasi antara TNGHS dan Koperasi di Kawasan Wisata GSE
Mediabogor.co, 0BOGOR – Masih terus berpolemiknya persoalan di kawasan Wisata Gunung Salak Endah (GSE), Kecamatan Pamjihan, banyak mendapat sorotan berbagai pihak. Bahkan hingga Wakil Bupati Bogor, Ade Ruhandi dalam kunjungan kerja ikut memberikan arahan agar mediasi internal antara TNGHS dan Dua koperasi Koperasi Halipa – Koperasi Satria Rimba yang di fasilitasi forkompincam pamijahan bisa berjalan dengan lancar dan kondusif.
Mediasi internal antara Balai Taman Nasional Gunung Halimun salak dengan dua Koprasi, Pintu gerbang 1 wilayah Desa Gunung sari (Koprasi Halipa), dan Pintu gerbang 2 Wilayah Desa Gunung Bunder 2 (Koprasi Satria Rimba). Forkompincam pamijahan mengengahi berjalannya Mediasi permasalahan klasik yang berkepanjangan di area Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) itu. Rabu (30/4/2025).
Wakil Bupati Bogor, Ade Ruhandi mengatakan, meski tidak secara eksplisit terhadap polemik yang saat ini terjadi, namun Ade Ruhandi memonitor jalannya mediasi yang dilakukan Camat Pamijahan.
“Saya lebih memastikan menampung aspirasi untuk persiapan tahun 2026, karena Pamijahan banyak persoalan yang harus dibenahi dari infastruktur dan titik-titik jalur yang gelap yang rawan kecelakaan,” kata Ade Ruhandi.
Meski demikian, dirinya menitipkan pesan kepada para pihak yang berkepentingan di kawasan TNGHS.
“Terkait polemik gerbang tiket masuk kawasan wisata, hal itu merupakan kewenangan TNGHS. Pesan saya adalah agar seluruh pihak menjaga wisata dan tidak boleh membebani wisatawan,” tegas Ade Ruhandi.
Sementara itu, perwakilan TNGHS, Dudi menjelaskan, jika seluruh poin dalam mediasi yang digelar itu akan dibuatkan berita acara antara ara pemegang izin jasa wisata dengan pihak Balai Nasional Gunung Halimun Salak.
Ia juga menjelaskan soal usulan terkait penurunan kelas dari daerah wisata di TNGHS.
“Yang tadi berada di kelas 2 dan kita coba usulkan menjadi kelas 3 sesuai tingkat kunjungan. Rata-rata berdasarkan kriteria kategori menengah ke bawah,” jelas Dudi.
“Kita (TNGHS) berada di kelas nomor 2. Artinya di sini sangat tinggi. Pengunjung di saat hari biasa (dikenakan)tarif Rp 20.000, dan hari libur bisa Rp 30.000,” lanjut Dudi.
Meski begitu, dirinya berharap akan ada pertimbangan penyesuaian tarif sesuai kelas-kelas yang ada di kelas 3.
“Untuk di kelas 3 itu tarifnya antara Rp 10.000 sampai dengan Rp 15.000,” Tuturnya. (Agil).
Berikan Komentar