
Wahyudi: Paparkan Disertasi terkait Perencanaan Pembangunan Nasional dan Daerah
MEDIABOGOR.CO, BOGOR- Perencanaan pembangunan nasional pada sektor pertanian masih menyisakan problem yang sama, yaitu kompleksitas perencanaan baik itu tema/fokus perencanaan, pelaku/aktor, kelembagaan yang berimplikasi terhadap konsistensi antara rencana yang dibuat oleh pusat dengan dengan rencana yang dibuat oleh daerah. Perencanaan sesungguhnya bukan semata-mata proses teknokratis, namun didalamnya terdapat proses-proses sosial yang jika kita lihat lebih dalam maka sesungguhnya panggung di belakang jauh lebih dominan dibandingkan panggung di depan.
Banyak nya aktor yang terlibat mulai dari DPR-RI, Bappenas, K/L, Pemerintah Provinsi, Kabupaten, UPTD, Gapoktan/Poktan dan Petani dengan beragam peran, kepentingan/pengaruh, dan kuasa yang dimiliki menghambat pencapaian tujuan perencanaan. Hal inilah yang menjadi fokus utama Disertasi Sdr. Wahyudi yang memaparkan relasi aktor yang tejadi pada perencanaan nasional dan daerah pada sektor pertanian Senin 9 Oktober 2023 di Aula Prof. Fachrudin SPs UNHAS.
Dalam keterangannya, Wahyudi melihat bahwa perencanaan masih menjadi panggung dominasi politik relasi yang terjadi baik pada tataran nasional dan daerah.
“Perencanaan dewasa ini merupakan sebuah arena bagi para aktor. Masing-masing aktor memiliki peran dalam proses perencanaan, namun aktor dengan pengaruh dan kuasa yang dominanlah yang pada akhirnya menentukan kemana arah sumberdaya itu akan diberikan,” jelas Wahyudi dalam keterangan press release Senin 09 Oktober 2023.
Imam Mujahidin, selaku promotor utama dalam disertasi ini juga telah mengungkapkan bahwa banyaknya elit yang ada dalam proses perencanaan terkadang membuat esensi perencanaan terganggu, sebagai contoh permintaan dari sejumlah elit terhadap sumberdaya tertentu akan berimplikasi bagi pengurangan sumberdaya untuk wilayah lain.
“kita menyebut elit ini sebagai kompradors, dan kompradors ada dimana, ia memiliki kuasa, pengaruh, dan kepentingan dari pengetahuan yang terbentuk,” singgung Imam
Senada dengan hal tersebut, Sultan Suhab, Dosen Ekonomi Universitas Hasanuddin juga menilai bahwa perencanaan saat ini masih dihadapkan pada 3 problem kompelsitas, yaitu tema fokus pembangunan, pelaku/aktor, dan kelembagaan.
“kita bisa melihat misalnya, ketika sebuah perencanaan dan penganggaran difokuskan pada penurunan kemiskinan ekstrem, maka pada saat yang sama maka fokus program lainnya akan turun, hal ini karena fokus yang dituju beragam sementara anggaranya tidak bertambah signifikan,” terang Sultan Suhab.
Kompleksitas perencanaan dipengaruhi oleh dialektika aktor yang muncul dari banyaknya kepentingan, pengaruh, dan kuasa para pembawa rencana untuk diaplikasikan pada ranah publik dengan berbagai sumberdaya/capital yang akan dihantarkan, sehingga kita bisa melihat terkadang satu jenis perencanaan lebih dominan dengan perencanaan lainnya. (*)
Berikan Komentar