
Viral! Pesta Rakyat Ngadu Bedug Antar Desa di Sukamakmur
mediabogor.com, Bogor – Dua desa di Kecamatan Sukamakmur, saling beradu ledakan karbit yang ditembakkan lewat pohon Kapuk yang dibuat seperti meriam di acara pesta rakyat ngadu bedug atau kuluwung yang dilangsungkan di Kampung Cihanjawar, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor.
Pesta rakyat yang memakan anggaran hingga Rp350 juta ini, akan berlangsung selama dua hari dari Sabtu hingga Minggu (15-16/6/19). Selain anggaran yang besar, pihak panitia juga menyiapkan 2 ton karbit dan 10 ribu gulung petasan untuk menyemarakkan acara pesta rakyat ini.
Kades Sukamakmur, Ahmad Sukirman menyampaikan, acara ini, baru digelar kembali setelah 13 tahun. Terakhir acara ini, digelar tahun 2006 di lokasi yang sama karena masyarakat menyakini lokasi ini sangat cocok dan strategis. Di mana dua desa ini, dipisahkan oleh kali Cihanjawar.
“Kenapa baru digelar kembali, karena acara ini, tergantung petunjuk dari karuhun. Jadi, tidak bisa digelar rutin sewaktu waktu. Kalo mitos dari orang sini bilang, acara ini digelar jika karuhun-karuhunnya sudah turun. Makanya kita hidupkan kembali dan lestarikan sebagai warisan tradisi budaya nenek moyang kita disini,” terangnya, Minggu (16/6/19).
Desa yang terlibat adu kuluwung ini, sambungnya, yakni Desa Sukamulya dan Desa Sukamakmur. Tapi masih satu kecamatan. Persiapannya hanya dua minggu setelah Lebaran. Jumlah kuluwung yang dibuat sebanyak 30 buah. Di mana masing-masing desa membuat 15. Jumlah itu, harus sama kecuali diameter kuluwung boleh beda tergantung kiat-kiat panitia bagaimana mencari pohon yang besar. Untuk keamanan, pihaknya telah mengatur jarak aman sesuai ketentuan yang diberikan oleh PUPR. Jaraknya 40 meter.
“Yang kita pertunjukkan disini hanya dentuman suaranya saja. Tidak ada bahan material yang ditembakkan. Jadi, bukan saling tembak tapi cuma adu suara. Bagi yang tidak kuat bisa mengatur jarak minimal 20 meter dan memakai penutup kuping karena suara yang keras bisa menggetarkan tanah dan mendengungkan telinga,” ujarnya.
Ada nilai manfaat yang didapat dengan digelarnya pesta rakyat ini, kata Ahmad, yakni terjalinnya silaturahmi, kerukunan, persatuan, kekeluargaan dan rasa gotong royong antar warga karena semua berkumpul di satu lokasi dan saling membantu mensukseskan acara.
Ia pun berharap pesta rakyat ini, bisa terus lestari dan menjadi agenda rutin tahunan dari Pemda Bogor mengingat acara ini memerlukan perizinan, birokrasi dan anggaran yang besar.
“Antusiasme warga sangat tinggi. Semua anggarannya ini, patungan dari seluruh warga masing-masing desa, juga donatur dan tokoh-tokoh masyarakat. Alhamdulillah acara bisa berlangsung berkat dukungan semua pihak termasuk Muspika dan Polres Bogor,” ungkapnya. (*/d)
Berikan Komentar