Usaha Sepatu “La’ Forsa” Kota Bogor Menyasar Konsumen Luar Negeri

mediabogor.com, Bogor – Berawal dari hobi mengoleksi berbagai merk ternama, Cynthia Clara (29) dan suaminya Febi Forsa (32) kini sukses merintis sepatu hand made bermerk La’ Forsa asal Kota Hujan, Bogor, Jawa Barat. Melalui rekannya, sepatu ini berhasil memikat bule asal Jerman, Belgia, hingga Amerika.

Mengawali penjualannya dari teman ke teman, seiring perjalanan waktu, lima tahun berjalan usaha yang ditekuninya itu kini mulai laris dipasaran online hingga memiliki 15 reseller di setiap kota di Indonesia. Lebih dari 277 model dipajang di instagram @shoeslaforsa,” ucap Cynthia Clara onwers sekaligus pemilik galeri sepatu La’ Forsa, saat di temui Mediabogor.id, di Jalan Sangga Buana Nomor 9, Kelurahan Babakan, Kecamatan Bogor Tengah, Senin (4/11/19).

“Awalnya itu saya hobi koleksi sepatu dari mulai charles and keith, christian louboutin. Kenapa saya enggak buat sepatu sendiri, akhirnya saya dan suami mulai usaha membuat sepatu,” ucapnya.

Niat menciptakan produk berkualitas, menurut Wanita yang lebih sering di sapa Lala ini, akhirnya mereka mengorbankan sepatu-sepatu koleksinya. Satu persatu sepatu itu dipereteli hingga potongan kecil. “Saya bongkar materialnya, biar tahu isinya apa, oh ternyata solnya begini, oh isi besinya begini, karet dan kulitnya begini. Dari situ saya coba membuat sendiri sepatu,” bebernya.

Berhasil membuat sepatu, akhirnya mereka pun menyematkan nama merk. Nama keduanya yang dipadukan menjadi La’ Forsa dipilij menjadi nama sepatinya, La dari Lala dan Forsa dari nama belakang suaminya. “Ya spontan aja kita. Tiba-tiba terpikir La’ Forsa,” paparnya.

Sementara itu sang suami, Febi Forsa (32), menjadi orang pertama yang mendorong bisnis Lala. Sedikit demi sedikit, akhirnya pria kelahiran 14 Mei 1987 itu mengajak istrinya untuk mempelajari otodidak dengan cara menonton Youtube sebagai panduan.

“Dari hobi sepatu dari pada beli terus lebih baik modal buat usaha. Wah awalnya kita nonton youtube ya manual contoh membuatnya seperti apa. Awal dari mencontoh model, brand sendiri bisa, terus gagal tetapi lama kelamaan bisa. Kita mulai nyari bahan juga, mendapatkan stok untuk bahan baku terus kita coba,” jelas pria yang akrab disapa Aris.

La’ Forsa membuka pesanan dengan berbagai model dan bahan. Dari mulai berbahan imitasi, kulit sintetis, hingga kulit ular dan sapi. Dengan menciptakan 10 model flat shoes hingga high heels, kini Lala dan Aris sudah mengeluarkan lebih dari 200 model dengan model berbeda setiap tahunnya.

Menyasar costum, brand ini melayani sepatu pernikahan, couple, hingga perorangan. Dalam sepekan industri rumahan ini bisa menghasilkan 70-100 pasang. Soal harga sepatu ini dibandrol dari mulai Rp 80 ribu hingga Rp 1,5 juta tergantung model dan bahan yang digunakan. Produknya pun mudah dijumpai di mal-mal yang ada di Bogor, seperti Bogor Trade Mall (BTM) dan Trans Mart.

Lebih lanjut Lala menambahkan, produk kebanggannya ini disukai relasi-rekannya di luar negeri. Berawal dari pemasaran dari teman, sepatunya mulai dipakai kenalan di Philipina, Belgia, Jerman bahkan Amerika. Soal persaingan, Lala mengaku tak khawatir bahkan ia menyasar konsumen yang mengetahui kualitas produknya.

“Kita menjaga kualitas dan kepuasan custumer supaya balik lagi balik lagi dan menjadi langganan. Ada bule, dia lihat dan coba beli terus suka, dan disukai sama temen-temenya ke negaranya. Ada yang mesen juga dari bule Jerman,” imbuhnya. (Nick)

Berita Terkait

Berikan Komentar