Tuntut THR, Pengemudi Grabcar Gelar Demo Masal

mediabogor.com, Jakarta – Para Pengemudi (driver) GrabCar kembali melakukan aksi demonstrasi menuntut insentif lebaran. Mereka meminta pihak perusahaan merealisasikan program lebaran yang sudah dijanjikan. Sebelumnya mereka melakukan aksi serupa pada pekan lalu.

“Kami mengajak kawan-kawan untuk menagih janji adanya program lebaran Rp 10 juta plus-plus. Ternyata malah tidak cair. Uang saudara sekalian juga kena tahan. Kita diduga berbuat curang. Kami meminta PT Grab untuk membuktikan jika memang kami berbuat curang,” kata koordinator lapangan massa driver Grab, Arif Clowor di Gedung Maspion Plaza, Jalan Gunung Sahari, Pademangan, Jakut, Selasa (4/7/2017). Massa membawa beberapa atribut seperti spanduk dengan beragam tulisan. Di antara spanduk yang dibawa ialah “Tangkap bandit-bandit Grab Indonesia yang telah banyak melakukan perbuatan sewenang-wenang”. Serta ada spanduk lain bertuliskan “Hapus Kode Etik Korporate”, “Bayarkan Bonus Kami” dan “Stop Pembodohan”. Aksi demo ini dimulai sekitar pukul 10.35 WIB. Ada satu mobil komando yang dipergunakan massa untuk menyampaikan aspirasi mereka. Massa menyampaikan enam poin tuntutan dalam aksi ini yaitu: 1. Kembalikan uang hasil keringat driver, 2. Tangkap bandit-bandit Grab Indonesia, 3. Hapus denda kode etik yang menguntungkan pihak Grab, 4. Klarifikasi di media yang beredar bahwa driver dinyatakan bersalah dan bermain curang, 5. Meminta PT Grab melibatkan driver dalam membuat aturan, 6. PT Grab diminta tidak lakukan tindakan sewenang-wenang dengan suspend driver tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Dari pantauan media setempat di lokasi, massa yang berdemo memakan satu lajur Jalan Gunung Sahari yang menuju ke Senen. Meski demikian, kondisi lalu lintas terpantau ramai lancar dan untuk arah sebaliknya lancar. Polisi juga mengamankan lokasi demo tersebut. Sebelumnya para driver Grab telah berdemo di lokasi yang sama pada Selasa (27/6). Mereka memprotes skema pemberian insentif lebaran atau bonus Rp 11 juta bagi driver yang bekerja selama 9 hari dari H-2 lebaran hingga H+5 lebaran. Namun, mereka malah tak dapat melanjutkan kerja karena akun mereka dinonaktifkan tanpa alasan. Pihak Grab sendiri pernah meminta waktu selama seminggu untuk menyelesaikan masalah ini.     (sumber:detik.com)

Berita Terkait

Berikan Komentar