Tragedi Demokrasi

mediabogor.com, Bogor – Pemilihan umum (pemilu) Republik Indonesia 2019 akan segera berakhir, berbagai macam polemik muncul begitu banyak. Hal ini membuat kita semakin skeptis terhadap kredibilitas penyelenggara dan legitimasi hasil yang baru saja di umumkan beberapa waktu lalu. Pasalnya berbagai kejanggalan terjadi tanpa henti mulai dari kecurangan yang begitu masif, hingga ketidak netralan aparatur negara. Banyak pula komponen penyelenggara PEMILU yang harus menjadi korban bahkan sampai meninggal dunia.

Korban yang terus berjatuhan membuat PEMILU kali ini seolah menjadi tragedi kemanusiaan ditengah helatan akbar demokrasi ini. Bagaimana tidak angka korban yang meninggal dunia mencapai 500 orang lebih dan 11 ribu lainnya jatuh sakit. Apa sebenarnya yang terjadi pada demokrasi Indonesia?
Nilai-nilai demokrasi yang sudah kita perjuangkan bersama semakin terancam dan membuat resah berbagai pihak. Bobroknya sistem demokrasi ini tentu juga membuat geram masyarakat, belum lagi provokasi yang luar biasa dilakukan oleh pemerintah dan elit politik. Kejadian pada tanggal 22 Mei 2019 dini hari tadi adalah sebuah pengkhianatan terhadap nilai-nilai demokrasi.
Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Bogor merasa sangat prihatin terhadap kemunduran dan pengkhianatan terhadap nilai-nilai demokrasi, oleh karena itu dengan ini kami menyatakan sikap;
1. Menuntut bawaslu tegas dalam berbagai sikap terkait kecurangan pemilu
2. Menuntut kpu untuk independen
3. Mempertanyakan sikap kpu yg tergesa2 dalam pengumuman
4. Menghimbau aparat untuk tidak menghalangi hak-hak rakyat dalam berdemokrasi
5. Mengecam serta menolak tidakan represif aparat terhadap masyarakat
Ketua Umum KAMMI Daerah Bogor,
Arif Sighotullah

Berita Terkait

Berikan Komentar