Tips Makin Semangat di Sepuluh Hari Terakhir Bersama Sikecil

Tips Makin Semangat di Sepuluh Hari Terakhir Bersama Sikecil

Mediabogor.com, BOGOR – Alhamdulillah sudah menginjak di sepuluh hari terakhir Ramadhan. Gimana Sikecil puasanya? Mudah-mudahan masih belum bolong yah. Jangan bosen yah, kalau sikecil tiap hari nanya berapa hari lagi puasanya?. Kalau Bunda sudah janjikan hadiah duit perharinya. Sikecil bakal nanya terus, hari ini adek sudah dapat berapa bunda uangnya? . Bunda yang sudah belikan baju baru, sikecil bakal ga sabar untuk memakainya.

Lucu yah, celoteh mulut mungil itu. Kalau sudah gede, gak bakalan ada celoteh kaya gitu. So tambah bersyukur ada anak-anak di tengah kita. Bikin suasana tambah ramai dan ceria. Bunda, jangan sampai kehabisan akal buat ngeladenin pertanyaan-pertanyaan mereka. Makanya bunda itu harus pinter ya. Jangan keseringan jawab “gak tahu” Kalau ditanya sesuatu sama doi. Hehehehe

Pada dasarnya sama dengan orang gede, setelah dua puluh hari berpuasa dan aktivis ibadah lainnya. Grafiknya semangatnya akan cenderung turun. No problem itu manusiawi, kalau manusia itu akan jenuh pada aktivitas-aktivitas yang rutin. Apalagi puasa dengan segala ujiannya dengan menahan lapar, haus juga menahan nafsu.

Namun, Allah SWT yang maha besar. Saat grafik semangat itu turun di sepuluh hari terakhir Allah SWT menaikan kembali semangat beribadah kaum muslimin dengan cara memberikan balasan pahala yang berlimpah. Sehingga grafik semangat nya akan naik lagi.

Yups, di sepuluh hari terakhir Allah SWT memerintahkan kaum muslimin untuk bersemangat mencari malam lailatul qadar. Karena dimalam itu Allah SWT lebih meninggikan kedudukannya dengan lebih baik dari seribu bulan. “Malam Lailatul Qadar itu lebih baik dari seribu bulan, pada malam itu turunlah melaikat-malaikat dan Jibril dengan izin Allah Tuhan mereka (untuk membawa) segala usrusan, selamatlah malam itu hingga terbit fajar” [Al-Al-Qadar: 3-5].
Buat bunda, harus cerdas nih menggambarkan tentang lailatul qadar kepada anak-anak. Misalnya, 1000 bulan itu sama dengan 83 tahun. Jadi kalau adek sholat, dzikir, ngaji simalam itu maka pahala adek seperti pahala 83 tahun ibadahnya, MasyaAllah mau kan?. Jangan sampai sebaliknya kalau adek main game, berantem, tidur terus dimalam itu maka 83 tahun keburukannya, naudzubillah. Adek mau kan pahalanya berlimpah?. Jangan sampai tidur terus, nanti jadi ahli naum (tidur). Tapi jadilah ahlu ibadah.

Carilah malam Lailatul Qadar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan” [HR.Bukhari dan Muslim] itulah pesan Rasulullah untuk kita semua, selain itupun Rasulullah SAW mencontohkannya, sebagaimana penuturan dari bunda Aisyah. “Adalah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, apabila masuk pada sepuluh hari (terakhir bulan Ramadhan), beliau mengencanngkan kainnya, menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya” [HR.Bukhari dan Muslim]

Tentunya perintah itu lebih tepatnya untuk dilakukan oleh orang tua. Kalau anak-anak tidak ada paksaan untuk melakukannya, bagi mereka hanya sebagai pendidikan dan insyaallah jika ortunya semangat maka anaknya juga semangat. Minimal anak-anak akan tetap semangat puasanya diakhir Ramadhan.

Justru orang dewasa yang seringnya lalai di sepuluh malam terakhir Ramadhan. Lebih sibuk mempersiapkan hidangan dan fashion untuk hari raya. Belanja ini itu, bikin ini itu yang malah melalaikan ibadah. Semoga kita tetap semangat terjaga di sepuluh malam terakhir dan mudah-mudahan usaha memburu malam Lailatul qadar membuahkan hasil. Aamiin

Deni Heryani

Berita Terkait

Berikan Komentar