
Teladani Empat Wanita penghuni surga, Lalu RA Kartini?
Teladani Empat Wanita penghuni surga, Lalu RA Kartini?
Bulan April, dikenal sebagai bulan inspirasi bagi wanita Indonesia. Kartini sebagai wanita Indonesia telah menginspirasi wanita untuk menjadi wanita yang berpendidikan. Wanita tidak hanya berkutat di dapur, kamar dan sumur saja. Begitulah, isi pesan surat-surat yang ditulis Kartini kepada temannya di Belanda. Kemudian surat-surat itu dibukukan dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang.
Kartini berpesan, jika wanita berpendidikan maka wanita akan berilmu sehingga wanita akan berwawasan luas, dan tidak tertindas. Apalagi wanita sebagai ibu punya peran membesarkan anak-anaknya. Maka wanita perlu mendapat pendidikan agar anak-ananya tumbuh menjadi anak yang hebat.
Kartini hidup pada masa penjajahan Belanda, sehingga wajar jika wanita pada masa itu tertindas. Penjajahan kolonial itu telah memarginalkan wanita sebagai makluk kelas rendah. Sehingga wanita tidak diberikan kesempatan untuk belajar. Bahkan tidak hanya wanita, kaum lelaki pun tidak mudah untuk mendapatkan pendidikan. Masyarakat dibiarkan bodoh agar terus dalam jeratan kolonialisme Belanda. Hanya segelintir kelas bangsawan yang mendapat pendidikan tinggi.
Kini kolonial Belanda sudah tiada. Wanita Indonesia sudah banyak yang berpendidikan tinggi. Namun, perjalanannya wanita Indonesia terpengaruh oleh paham feminisme yang menginginkan kesetaraan gender antar laki-laki dan perempuan. Paham feminis yang membuat wanita berjalan kebablasan diluar jalur agama Islam.
Emansipasi dengan ide kesetaraan gender dalam segala bidang membuat wanita bebas tanpa batas. Dan itu membuat malapetaka rusaknya generasi. Wanita kurang peduli terhadap pendampingan kasih sayang pada anak-anaknya. Wanita lebih suka sibuk mencari pulus dari pada sibuk mencari ilmu parenting untuk bekal pendidikan anak dirumah. Wanita ingin seperti lelaki yang tidak mau diganggu dengan urusan anak.
Alhamdulillah, islam agama yang sempurna telah mengajarkan sosok yang mulia itu siapa dan seperti apa. “Pemuka wanita ahli surga ada empat. Ia adalah Maryam binti Imran, Fatimah binti Rasulullah, Khadijah binti Khuwailid dan Asiyah.” (HR. Hakim dan Muslim). Keempat wanita tersebut menjadi istimewa, sudah tentu karena memiliki kelebihan dibanding wanita lainnya. Maryam binti Imran kita kenal sebagai wanita suci yang melahirkan Nabi Isa as. Fatimah binti Rasulullah kita kenal sebagai putri Rasulullah yang memiliki segudang sifat mulia, Khadijah binti Khuwailid terkenal sebagai istri Rasulullah yang salehah dan setia, serta Asiyah istri Fir’aun yang kita kenal sebagai wanita dengan ketangguhan iman tiada tanding.
Melihat sosok wanita yang tak berhijab tentu bukan teladan utama muslimah. Tapi saat ada kebaikan yang diridhoi Allah SWT yang dilakukannya maka boleh saja kita mencontohnya. Seperti kisah wanita yang memberi minum anjing. Dari Abi Hurairah Radialohu’anhu dari Rasulullah SAW berabda, “Telah diampuni seorang wanita pezina yang lewat di depan anjing yang menjulurkan lidahnya pada sebuah sumur. Dia berkata, “Anjing ini hampir mati kehausan”. Lalu dilepasnya sepatunya lalu diikatnya dengan kerudungnya lalu diberinya minum. Maka diampuni wanita itu karena memberi minum. (HR Bukhari).
Semoga peringatan RA Kartini saat ini, lebih menguatkan kita menjadi pribadi muslimah yang kuat iman. Tak ragu untuk menyempurnakan iman seperti Asiyah. Beramal seperti Khadijah yang mengabdikan sisa hidupnya untuk beramal baik dan berkorban untuk dakwah Islam.
Deni heryani
Berikan Komentar