
Tanggapan Lain Terkait Rencana Penghapusan UN di Kota Hujan
mediabogor.com, Bogor – Pro dan Kontra tentang penghapusan Ujian Nasional yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat terus bergulir, termasuk para pelajar dan pihak sekolah. Setelah ada beberapa pelajar serta sekolah yang menyetujui, kali ini ada pelajar serta sekolah yang tidak menyetujui jika Ujian Nasional dihapus, salah satunya adalah Rosmiati siswi SMAN 5 Bogor, di Jalan Manunggal, Kelurahan Menteng Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor kelas XII F.
Menurut pandangannya, Ujian Nasional penting karena itu menentukan suatu nilai untuk masuk ke jenjang yang lebih tinggi yaitu ke Universitas. “Jadi saya sih ga setuju kalau ujian nasional itu di hapus , nantinya jadinya bingung karena nilai ujian nasional berpengaruh dan Penting untuk kita juga agar bisa masuk ke Universitas dan kemana aja,” kata Rosmiati kepada mediabogor.com di saat di temui di sekolahnya Rabu (30/16)
Rosmiati pun mengungkapkan, bahwa dirinya tidak berpengaruh jadi atau tidaknya ujian nasional, yang terpeting adalah tetap belajar seperti biasanya. “Saya sih cuman berpesan kepada pemerintah untuk memastikan ujian nasional ini arahnya kemana dan yang yang terpenting di pastiin dulu,” ungkapnya.
Hal senada pun di utarakan oleh Perwakilan guru SMAN 5 Bogor yang juga menjabat Waka Kurikulum, Maa’ruf Syamsuri. Dia menjelaskan, jika pemerintah menghapus UN maka semangat belajar siswa akan menurun, terutama mata pelajaran yang diujikan dalam UN.
“Siswa sudah terbiasa belajar untuk meraih hasil maksimal dalam UN, saya tidak setuju jika nantinya UN dihapus, dampaknya nanti para siswa yang sudah giat belajar, akan menurun karena tidak ada UN,” jelasnya.
Ma’ruf pun juga menuturkan, UN telah menjadi menjadi tolak ukur siswa dalam pembelajaran ke depanya. “Dengan adanya UN itu para guru bisa mengetahui tingkat daya serap siswa,sejauh mana siswa dapat mengerti dan memahami materi yang diajarkan,” tuturnya.
Selain itu, masih kata Ma’ruf, saat ini pelaksanaan UN telah dipermudah dengan diberlakukannya Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). “Sekarang ini kan UN itu sudah menggunakan komputer, sehingga bisa mengurangi kecurangan dalam mengerjakan soal UN, dan itu efektif, seharusnya pemerintah memikirkan hal itu,” ujarnya.
Dia menambahkan, jika UN benar dihapuskan, ujian kelulusan sekolah akan tetap dilaksanakan, namun diselengarakan oleh kabupaten atau kota masing-masing dengan acuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
“Ujian kelulusan pasti tetap ada, hanya dialihkan saja, mungkin nanti yang akan membuat soal itu dari Provinsi, jadi setiap Sekolah yang ada di Provinsi Jawa Barat soalnya akan sama semua, selebihnya kita tunggu saja nanti bagaimana keputusan dari Kemendikbud,” tutup Ma’ruf.(AW)
Berikan Komentar