Tak Cukup Dengan Sistem Zonasi

mediabogor.com, Bogor – Memasuki tahun ajaran baru 2019/2020 negara indonesia sudah memberlakukan PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) untuk level SMP dan SMA, yang sebelumnya sudah di canangkan dan disosialisasikan oleh kemendikbud. Sisi positif dari skema perubahan yang dipelopori oleh Mendikbud ini untuk memberikan kesempatan kepada siswa yang rumahnya berlokasi dekat dengan sekolah bisa bersekolah di tempat tersebut.

Namun kenyataan yang terjadi di lapang muncul sejumlah permasalahan yang diakui sendiri oleh Bapak presiden. Sejumlah siswa yang berprestasi dari keluarga miskin tidak bisa masuk sekolah negeri karena tersendat oleh sistem zonasi, dan munculnya KK manipulasi di sejumlah wilayah untuk menyesuaikan dengan lokasi sekolah yang dituju.

Sekolah negeri dengan biaya pendidikan yang relatif terjangkau dibandingkan dengan sekolah swasta. Tentu akan menjadikan harapan besar bagi masyarakat menengah ke bawah untuk berprestasi dan melanjutkan studi ke jenjang pendidikan berikutnya. Namun sejak diberlakukan sistem zonasi ini harapan itu kandas.

Birokrasi pemerintahan yang lemah, kecurangan dimana-mana menjadi hal yang lumrah sehingga manipulasi pembuatan KK akan mudah dilakukan oleh sejumlah oknum yang tidak bertanggung jawab. Padahal pendidikan adalah hal yang sangat penting untuk keberlanjutan generasi yang berkualitas.

Sehingga sistem pendidikan perlu dibenahi tidak hanya pada sistem zonasi ini saja, tetapi juga kurikulum dan pembiayaannya. Hal itu harus didukung dengan sistem ekonomi dan kebijakan politik oleh pemimpin yang berani dan paham tentang esensi pendidikan yang benar. Sistem ekonomi kapitalis saat ini akan membawa pendidikan sebagai salah satu bahan komersil.

Sistem pendidikan yang menghasilkan generasi Islam gemilang dan membawa pada era kejayaan emas bisa dilakukan dengan menjalankan sistem Islam yang kaffah, insyaallah.

 

Oleh: Deni Heryani (Guru)

Berita Terkait

Berikan Komentar