
Suruh Pindah Tempat Tinggal, Pegawai RSJMM Minta Solusi ke Anggota Dewan
Mediabogor.co, BOGOR- Kurnia salah satu pegawai Kebersihan Rumah Sakit Marzuki Mahdi (RSMM) mengadukan nasibnya ke
Devie P Sultani anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor. Usai disurati agar pindah tempat tinggal dalam waktu sepuluh hari kedepan. Padahal, sudah bertahun-tahun tinggal di atas lahan milik rumah sakit tersebut.
“Pak Kurnia atau yang lebih akrab kita manggilnya pak Nia ini, mengaku sudah 18 tahun tingga di situ, memang pada mulanya di berikan ijin oleh direktur RS yang lama,”kata dia.
“Ia dikasih pakai lahan yang di belakang tepatnya di area perbatasan lingkungan Menteng Asri, RW 17, kalau engga salah,” ucap anggota DPRD Komisi lV Fraksi NasDem, Kepada Mediabogor.co, Senin (8/11/21).
Nah kemudian sekarang ini, lanjut Wanita yang akrab disapa DPS menegaskan, Pak Nia diminta untuk segera mengosongkan tempat itu oleh pihak RS. “Namun pada intinya mereka sih tetap berkerja di situ sebagai petugas kebersihan, dia datang ke saya untuk tujuan laporan sebagai warga Kota Bogor, bahwa dia minta arahan seperti apa dan bagaimana?.
Masih kata DPS, Pak Nia ini memiliki enam tanggungan anak yang harus di nafkahi dan bukan dia tidak mau keluar, dia mau keluar saat ini dia lagi coba menabung dan hasilnya untuk membangun rumah.
Tepatnya pada bulan Maret lalu dirinya terima surat teguran sekarang ini memasuki surat yang ke empat di tanggal 31 Oktober 2021. “Saya liat isi surat paling lambat 10 hari kedepan harus pindah rumah. Nah dia minta bantuan bagaimana sementara ini bisa dapat tempat tinggal dulu,” papar Politisi NasDem.
Lebih lanjut DPS menjelaskan, dirinya lagi mencoba dan usahakan ke Dinas dan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor untuk bisa hadir di tengah kesulitan masyarakat seperti ini. Apakah solusinya kita tampung dulu di rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) untuk sementara waktu.
Kebetulan pak Nia ini mengaku kepada saya sedang membangun rumah tinggal dari hasil menabung selama dirinya bekerja di RSJMM, “Namun kendalanya, dalam kondisi pandemi seperti ini harus terhenti karena uang nya tidak cukup dan itupun harus membagi dengan biaya anak-anaknya sekolah dan kebetulan ada dua anaknya yang sedang mengenyam pendidikan di bangku perguruan tinggi pastinya dengan biaya yang cukup lumayan,” jelas DPS.
“Maka dari itu DPS, berharap kepada pihak Pemkot Bogor untuk carikan solusi yang terbaik, agar pak Nia ini tidak terbengkalai bersama keluarganya,”tegasnya. (Nick)
Berikan Komentar