Soal Protes Warga Harus Beli Minyak dan Beras, Ini Respon Lurah Kebon Pedes

Mediabogor.co, BOGOR – Lurah Kebonpedes Wildan Rayhan angkat bicara terkait protes warga penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) minyak goreng (Migor) dan Bantuan Program Sembako (BPS) senilai Rp500 ribu yang dipaksa membeli beras dan Migor senilai Rp175 ribu.

“Untuk masalah ini saya enggak tau. Mungkin ini inisiatif dari mereka (agen penyedia sembako) sendiri. Jujur saya mah enggak tau,” kata Rayhan kepada wartawan, baru baru ini.

Meski begitu, ia mencoba berpikir positif dari kejadian ini. Kemungkinan teman-teman dari agen tersebut berupaya untuk memudahkan masyarakat, ketimbang harus mencari di tempat lain. Apalagi, agen PHK yang menyediakan beras migor ini bukan abal-abal, dalam artian mereka juga sudah mendapatkan SK dari Kementerian Sosial.

“Kalau saya berpikir ya mencoba positif. Mungkin mereka berupaya untuk memudahkan masyarakat daripada mencari kesana kesini,” kata dia.

“Cuma memang kalau dari kami juga himbauan dari Dinsos itu tidak ada, hanya menghimbau dan mengarahkan bahwa uang itu di pergunakan untuk peruntukannya,”paparnya.

Disinggung soal keberatan harga, Lurah Kebonpedes, mengaku, bahwa harga itu relatif. Namun, pada prinsipnya baginya bahwa bantuan ini bukan ke komoditi melainkan uang tunai.

“Kalau harga relatif. Kalau menurut saya untuk harga, yang tadi dibilangnya ada yang masalahin harganya lebih mahal. Tapi intinya bantuan ini bukan ke komoditi, tapi di uang. Dan saya berpikir positifnya aja. Cuman setau saya enggak memaksa juga ko, kalau saya,” ujarnya.

Sementara itu, Kasi Kemas di Kelurahan Kebonpedes, Yunia Ningsih menjelaskan berdasarkan evaluasi yang dilakukan pihaknya dari penyaluran BPNT senilai Rp600 ribu lalu, bahwa diketahui warga penerima manfaat setelah mendapatkan bantuan tidak membelikan komoditi sesuai dengan peruntukannya.

Untuk itu, dalam penyaluran BLT Migor ini pihaknya mencoba memfasilitasi warga penerima manfaat, dalam arti untuk memudahkan mereka.

“Banyak laporan ke saya RT, RW dan warga lainnya. Bu itu dapat uang tapi tidak dibelikan sesuai dengan peruntukan, itu tidak apa-apa, ko itu di bolehkan? Seperti itu,” kata dia.

“Jadi saya menghimbau yang disini, karena bantuan ini kan program BLT Migor dan BPNT, kita menghimbau mereka tidak usah jauh-jauh, jadi mereka tuh ada buktinya mereka tuh pulang bawa uang, bawa minyak dan bawa beras,”ujarnya.

Disinggung apakah hal seperti ini akan dilakukan dalam penyaluran BLT Migor selanjutnya, ia mengaku akan mengambil sisi terbaiknya saja. Karena, kalau pun sekiranya dari penyaluran BLT Migor tahap pertama ini dirasa ada kekurangan atau ada yang perlu diperbaiki, pihaknya akan mengevaluasinya.

“Kita gimana baiknya saja, nanti kita evaluasi. Untuk hari ini yang disalurkan ada 570 penerima manfaat, untuk besok sama 570 orang juga,” pungkasnya. (Andi)

Berita Terkait

Berikan Komentar