Sentra Kuliner di Sisi Sungai Ciliwung Bisa Dikunjungi Warga

Mediabogor.co, BOGOR- Sentra kuliner yang berada di sisi sungai Ciliwung atau samping area olah raga lapangan basket dan panjat tebing di kawasan Sempur kini sudah bisa dikunjungi dan dinikmati warga. Area yang di namai foodcourt Sempur itu, secara resmi dibuka dan diresmikan langsung oleh Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim pada Jumat (24/12/21).

Usai meninjau stand PKL di foodcourt Sempur, Dedie menyampaikan, dibukanya foodcourt Sempur ini, menjadi bentuk kehormatan bagi warga Sempur yang selama ini mempunyai kesan pedagang kaki lima yang ada di sekitan Sempur ini tidak tertata dengan baik.

“Jadi, dengan bantuan dari CSR Mayora kita akhirnya bisa mewujudkan sebuah lokasi tempat penampungan PKL. Ya, saya pikir ini cukup representatif paling tidak bisa merepresentasikan sebuah tempat kuliner yang tadinya PKL menjadi lebih tertata,” ucap Dedie didampingi camat, lurah dan kepala dinas terkait.

“Kemudian kita tidak berhenti di sini. Sebelumnyakan dengan CSR Le Mineral dibuat juga di Taman Tuyul di Jalan Malabar. Itu juga sudah soft opening. Boleh dilihat sekarang sudah rapi dan tertata. Masyarakat juga sudah lebih nyaman. Di mana dulunya masyarakat jalan Malabar itu banyak komplen terkait kemacetan, kekumuhan dan sebagainya. Nah, itu sama. Penghormatan untuk warga Malabar, ini penghormatan untuk warga Sempur. Dengan demikian kita bisa mengangkat marwah para pedagang kaki lima menjadi pedagang kios sementara,” tambahnya.

Dedie menekankan, meskipun sifatnya sementara tapi kalau administrasinya lengkap mereka bisa mengajukan kredit usaha rakyat (KUR). Siapa tahu dengan KUR itu, mereka bisa meningkatkan usahanya atau siapa tahu mereka bisa punya kios beneran di pasar. “Kita juga ingin di beberapa lokasi lain selain di Bogor Tengah, nanti di Bogor Barat, di Bogor Utara, di Bogor Timur termasuk di Tanah Sareal nanti kita akan tata semuanya,” bebernya.

Mantan pegawai KPK ini juga mengingatkan kepada para pedagang dan warga untuk menjaga sungai agar tidak mengotorinya dengan sampah. “Tadi saya sudah pesan sama pedagang, di samping kita ini ada sungai Ciliwung. Ini bukan tempat sampah. Jadi, saya minta melalui koperasi nanti dikelola bersama sama dengan kelurahan dan LPM,” pinta Dedie.

“Sampah itu, harus dikelola dengan baik sehingga tidak ada sampah yang dibuang ke sungai. Kalau ada pedagang yang buang sampah ke sungai saya tutup warungnya. Ketahuan di suspend. Ga boleh buang sampah ke sungai. Ini pelajaran buat kita semua untuk menghargai alam. Boleh berdagang, boleh berjualan, tapi akan kita tata dan kita harus hormati lingkungan,” tegasnya.

Dedie menambahkan, di sini ada 120 PKL yang dibagi dalam dua shif. 60 untuk shif pagi dan 60 lagi untuk shif malam.

“Jadi, ada 120. Mereka rata-rata 75 persen warga setempat. Selain foodcourt, di sini juga ada jogging track yang juga bisa dipakai untuk kelanjutan dari area jogging track yang ada di lapangan Sempur. Kemudian PR kita selanjutnya selain WC, itu musala, tempat parkir, persoalan persampahan, penerangan, dan keamanan. Nanti kita kerjasamakan dengan LPM, lurah, camat dan dengan dinas,” terangnya.

“Untuk pembukaan taman kita tunggu. Itu masih ditunda karena kan ketetapan dari PPKM sampai dengan awal tahun termasuk alun-alun kita tutup sementara kecuali akses untuk jalan keluar masuk stasiunnya itu masih boleh,” pungkasnya. (Nick)

Berita Terkait

Berikan Komentar