
Sekretaris Komisi IV Geram Mengutuk Keras Aksi Yang Menewaskan Pelajaran Kota Bogor
MEDIABOGOR.CO, BOGOR- Terjadinya peristiwa pembacokan terhadap pelajar SMK di wilayah Kota Bogor membuat geram semua pihak, tak terkecuali Anggota DPRD Kota Bogor, Devie P. Sultani (DPS).
Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Bogor ini mengutuk keras perbuatan biadab pembacokan pelajar hingga merenggut nyawa. Menurutnya, kejadian tersebut sudah berulang kali terjadi oleh karena itu dirinya meminta kepada Kementerian Pendidikan RI untuk bertindak tegas terhadap sekolah dari para pelaku.
“Saya meminta kepada Mas Mentri Pendidikan untuk segera ambil tindakan bagi sekolah yang mana tidak mampu menjaga anak murid yang di titipkan di sekolah, untuk di didik baik secara agama maupun secara keilmuan, bahkan bila perlu copot kepseknya, kasih hukuman untuk sekolah tersebut,” ucapnya pada Minggu, 12 Maret 2023.
Politisi partai NasDem ini menyebut seharusnya kewenangan dan ranah pendidikan tingkat SMA maupun sederajat bisa dikembalikan ke pemerintah daerah agar bisa bersinergi aktif sebagai mitra kerja.
“Saat ini kewenangan pendidikan tingkat SMA dan sederajat ada di Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah II Jawa Barat sehingga seolah-olah tidak mengindahkan jajaran penyelenggara Pemerintah Kota Bogor, karena begitu sulitnya kami berkomunikasi dengan KCD ini maupun kawan-kawan dinas pendidikan provinsi,” ungkapnya.
DPS pun menyayangkan pihak-pihak yang seharusnya ikut bertanggung jawab seolah saling menyalahkan, merasa sudah paling benar dalam menjalankan tugasnya.
Di sisi lain, DPS meminta Kepolisian Republik Indonesia dan jajarannya sampai tingkat wilayah untuk lebih serius menangani kasus-kasus yang terus berulang lantaran tidak ada efek jera dari hukuman yang diberikan kepada para pelaku.
“Mungkin yang menjadi faktor hukuman tak berefek jera karena anak dibawah umur sehingga tidak bisa ditindak dengan hukuman yang maksimal, padahal aksi tersebut bukanlah suatu perbuatan layaknya anak dibawah umur melainkan suatu perbuatan kriminal, menghabisi nyawa orang lain tanpa ada rasa bersalah,” ujarnya.
DPS juga menyinggung harus ada kerja sama yang baik antara orang tua dan tenaga pendidik di sekolah, harus sejalan mengedepankan kepentingan masa depan anak-anak.
Kota Bogor, masih kata DPS, adalah kota ramah anak tapi apakah pantas kalau hal semacam ini terus berulang dan mengancam keamanan dan bahaya terhadap anak-anak atau pelajar di Kota Bogor.
“Dimana kenyamanan rasa tenang dan aman? Saya berharap pak wali kota serius dalam menangani hal semacam ini. Pemerintah harus menjamin keselamatan, kenyamanan dan kesehatan warganya. Jargon kota ramah anak janganlah hanya menjadi jargon semata! Usut tuntas dan berikan hukuman yang setimpal terhadap para pelaku,” katanya. (NK)
Berikan Komentar