
Santri Millenial
mediabogor.com, Bogor – Hari santri yang belum lama ini diperingati menjadikan gelora tersendiri bagi lembaga pesantren di Nusantara. Sejak era milenial bahkan sebelumnya pesantren berkembang pesat. Tumbuh pesat mendukung dunia pendidikan Indonesia. Jaman dulu, pesantren masih dipandang sebelah mata. Kalangan menegah ke bawah saja yang memilih pendidikan pesantren untuk anak-anaknya. Namun kini, berbalik 180°. Pada era kekinian, kalangan menengah ke atas memilih pesantren untuk pendidikan anak-anaknya. Anak-anak dari kalangan pejabat dan artis turut menempati bangku sekolah di pesantren.
Alhamdulillah, antusiasme masyarakat terhadap pendidikan pesantren semakin tinggi. Berangkat dari pendidikan agama yang kurang memadai di Sekolah formal. Menjadikan pesantren menjadi tren pilihan untuk pendidikan yang tidak menomorduakan ilmu agama. Semua paham, ilmu agama harus nomor wahid. Agama harus menjadi ilmu yang dikuasai insan generasi agar kelak bisa mengarungi kehidupan dunia ini tanpa salah arah. Seiring perkembangan zaman. Pesantren masa kini pun banyak yang melakukan inovasi. Agar lulusannya bisa eksis dalam kancah kehidupan bermasyarakat. Ilmu agama dan juga ilmu saintek dipelajari. Ada yang fokus pada pengembangan teknologi komputer, pertanian, entrepreneur dan sebagainya.
Hal itu berbeda dengan jaman dulu. Pesantren masih Konservatif yang hanya konsen pada ilmu agama. Lain dulu lain sekarang, sejak 2016 pemerintah telah menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai hari santri. Sehingga eksistensi santri semakin bertambah. Ditambah telah ditetapkannya UU Pesantren, yang dianggap mendukung untuk perkembangan pesantren.
Para santri di era milenial kini walaupun sebgain besar pondok pesantren “mengharamkan” gadget dari kehidupan santri saat di pondok. Namun hal itu tidak menjadikan kaum santri gaptek. Pondok hanya ingin fokus agar para santri mendapatkan ilmu agama dengan faham yang sempurna tanpa gangguan-gangguan dari gadget. Saatnya nanti, para santri bisa menggunakan gadget. Dan berselancar di dunia maya sesukanya tentu setalah punya bekal agama yang kuat. Santri dengan sendirinya akan mampu mengerem diri dengan menggunakan gadget dengan cara bijak dan bermanfaat.
Nyatanya kini banyak anak yang rusak gara-gara gadget. Rumah Sakit Jiwa dikabarkan mulai kedatangan pasien dari kalangan anak dan remaja karena gadget. Banyak orang tua yang mengeluhkan perilaku anaknya sejak asik dengan gadget. Maka pondok pesantren tentu menjadi lembaga pendidikan yang menarik. Untuk mendukung pendidikan generasi yang berimtak dan beriptek. Sehingga generasi milenial pun adalah generasi santri. Santri milenial, generasi kekinian yang berimtak dan siap bersaing dalam tantangan zaman.
Deni Heryani
Berikan Komentar