
Santap Soto H Hasan Sambil Nostalgia, Ru’yat Ungkap Prioritas Program UMKM
Santap Soto H Hasan Sambil Nostalgia, Ru’yat Ungkap Prioritas Program UMKM
MediaBogor.comBOGOR – Calon Wali Kota Bogor, Achmad Ru’yat kembali melakukan kampanye sapa warga di Wilayah Bogor Tengah, Kota Bogor. Namun sebelum memulai kampanye, calon nomor urut satu itu menyempatkan diri untuk singgah di salah satu warung makan yakni, soto bening khas Bogor H. Hasan yang bertempat di Kampung Cilibende Jalan Lodaya II, tepatnya di depan Lapangan dekat kampus IPB Cilibende, Kelurahan Babakan, Selasa (20/03/2018).
Selain untuk makan pagi, soto daging yang sudah berdiri puluhan tahun ini menjadi tempat nostalgia, karena soto tersebut merupakan soto favorit bagi Ru’yat saat dirinya masih menjadi mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) tahun 1988.
“Dulu tahun 1988, saat saya masih mahasiswa dan uang bulanan sekitar Rp50 ribu, harga soto Pak Hasan ini sekitar Rp14 ribu per porsi dan itu harga yang cukup mahal tapi selalu ramai dan menjadi soto favorit dikalangan mahasiswa terutama mahasiswa ruang reproduksi IPB” ucap Ru’yat.
Meskipun harganya terbilang cukup mahal di saku mahasiswa, namun Ru’yat tetap setia menikmati soto daging khas Pak Hasan.
“Sesekali setiap usai ujian, saya pasti datang kewarung soto Pak Hasan ini. Dengan irisan khas Pak Hasan mulai dari daging, paru, kikil, urat dan sengkel serta ditambah bahan rempah-rempah lainnya, rasa soto Pak Hasan ini sangat enak,” ungkap Ru’yat.
Ru’yat menuturkan, dahulu tahun 1988 – 1989 tidak semua mahasiswa dapat menikmati soto ini, karena harganya terbilang mahal. “Jadi hanya mahasiswa-mahasiswa yang benar-benar hobi dan suka saja yang nekat membeli soto Pak Hasan. Selain itu, yang paling khas lagi yakni empingnya semangkok,” kata Ru’yat.
Lebih lanjut, Ru’yat menambahkan, rasa soto Pak Hasan ini masih tetap enak dan mantap, sama seperti dahulu. Tetapi, yang membedakannya yakni dari harga daging dan bahan-bahan bumbu lainnya.
“Dulu tahun 1989 harga daging dan bahan-bahan bumbu lainnya masih murah, harga jualnya mahal, jadi bisa untung besar. Tetapi berbeda saat ini, dagingnya mahal, bahan-bahan bumbunya mahal, dan harga jualnya murah, jadi untung pun kecil. Bayangkan saja sudah puluhan tahun, kini harga sotonya per porsi hanya Rp30 ribu,” tambah Achmad Ru’yat.
Sambil menyantap Soto, Cawalkot yang berpasangan dengan Zaenul Mutaqin (ZM) ini mengungkapkan prioritas program pasangan RZ untuk sektor UMKM. Penjual Soto salah satu sektor UMKM yang harus diberdayakan. “Kita sudah menyiapkan program khusus dalam memberdayakan dan meningkatkan sektor UMKM, seperti pedagang Soto dan lainnya. Insyaallah jika terpilih nanti, usaha kecil milik warga Akan kita tingkatkan,” jelasnya.
Sementara, Wulan (35) penjual soto sekaligus anak dari H. Hasan mengucapkan terimakasih dan memberikan dukungan kepada Ruyat.
“Mudah-mudahan beliau dilancarkan usahanya dan sukses. Mudah-mudahan juga ketika beliau terpilih menjadi Wali Kota Bogor, bisa membawa perubahan bagi Kota Bogor menjadi lebih baik,” tandas Wulan
Berikan Komentar