
Saat Hagia Shopia Berhenti Sebagai Masjid
Saat Hagia Shopia Berhenti Sebagai Masjid
Mediabogor.id, BOGOR – Saat Kemal Attatuk dinobatkan sebagai presiden Turki Modern pada tahun 1924. Turki mengalami perubahan-perubahan yang mencengangkan. Presiden Turki itu melakukan perubahan yang berkiblat pada sitem kehidupan Barat, Eropa.
Perubahan itu masih dirasakan hingga sekarang. Perubahan itu sangat fundamental. Presiden Turki modern pertama itu menjadikan Kekhilafahan Islamiyah dihapuskan, berubah menjadi Republik Turki. Otomatis awalnya hukum negara berdasarkan syariah islam, berubah menjadi konstitusi yang berdasarkan demokrasi yang mengadopsi sistem kehidupan Eropa.
Saat syariah dihapus itu, maka kebijakan yang frontal dipaksakan. Diantaranya wanita dilarang berhijab, pelarangan penggunaan bahasa arab, laki-laki dilarang memakai peci, kumandang azan dilarang memakai bahasa arab, para ulama yang kontra di hukum hingga dibunuh, minuman keras dibolehkan dijual bebas, diskotik dan prostitusi perzinahan dilegalkan, hingga akhirnya Hagia Shopia dinonaktifkan fungsinya sebagai masjid.
Itulah keputusan yang mengerikan, Hagia Shopia diresmikan sebagai museum. Atas berbagai ulahnya yang kontroversial itu kematian Presiden Kemal Attatuk pun mengerikan. Tokoh orang nomor satu itu menderita penyakit kulit yang mengerikan. Itulah azab bagi orang yang melecehkan hukum Allah SWT.
Alhasil hikmah dari semua itu apa untuk kita? Teruslah cintai islam, cintai alquran amalkan petunjuk hidup yang benar. Sebarkan islam, jangan menyerah dan lelah hingga syariah islam kembali menjadi asas hdup masyarakat dan negara.itulah perjalanan hidup yang mulia disisi Allah SWT.
Saat ini orang kafir dan sekutunya tidak akan pernah suka Hagia Shopia menjadi Masjid sama halnya saat penaklukannya pada tahun 1453 lalu. Selangkah lagi, seandainya presiden Turki sekarang berani mencabut dasar negaranya lalu dirubah kembali menjadi khilafah maka Kekhilafan dibumi ini akan muncul kembali. InsyaAllah islam akan kembali berjaya. Semoga presiden muslim di negeri manapun berani melakukan hal itu.
Deni Heryani
Berikan Komentar