Ruhiyat Sujana Meresmikan Majlis Ta’lim Aisyah yang Berlokasi di Pasarean

Peresmian MT Aisyah dikemas dengan acara Halal Bi Halal bersama pengurus dan jamaah pengajian yang disaksikan Kepala Desa Pasarean Didi Purkon.

Menurut RS, dibentuknya MT Aisyah bukan sebagai pesaing, namun sebagai wadah pengkaderan bagi para Ketua Majlis Ta’lim wilayah Kabupaten Bogor bagian Barat.

“Sekali lagi saya tegaskan disini, bahwa Majelis Taklim Aisyah didirikan, bukan dalam rangka menyaingi yang sudah ada, akan tetapi tujuan terbesarnya itu adalah memperkuat yang ada. Maka bentuknya sangat berbeda dengan pengajian Ibu-ibu pada umumnya,” ujar Ruhiyat Sujana.

Menurutnya, pengajian Majelis Taklim Aisyah bentuknya adalah khusus Majelis Taklim dan para ustadzah ini tujuannya untuk mengkaderisasi Ketua-ketua dan pengurus majelis taklim yang ada di wilayah Bogor Barat.

“Disini bentuk kadernya ada, pengajian nya ada, khusus Ketua Majelis Taklim juga ada. Makanya dibentuklah Majlis Taklim Aisyah jadi nyambung, kalau kita membentuk sesuatu dan sesuatunya itu sudah ada, tentunya akan ribet. Maka dengan demikian, bentuk majlis ta’lim Aisyah berbeda dengan yang lainnya,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Desa (Kades) Pasarean Dedi Purkon mengaku, kehadiran dirinya dalam acara kegiatan sebagai undangan.

“Ini baru pembukaan, dari sebuah kegiatan rutin pengajian pengurusnya, saya hadir sebagai undangan. Emang saya juga bagian dari jemaah pengajian rumah santri dan selalu hadir dalam kegiatan pengajiannya,” ucapnya.

“Di desa saya ada 33 majelis taklim, menurut rencana kegiatan pada hari ini, akan dihadiri oleh jamaah pengajian se- Bogor Barat. Sekarang baru sebagian yang hadir, dengan harapan semakin bertambah usia, kita semakin tua berarti kita harus rajin ke pengajian,” tuturnya.

Ketua panitia kegiatan Ustadzah Neneng Kurniasih mengatakan, pembukaan pengajian Majelis Taklim Aisyah, adalah agenda awal perencanaan yang akan di jalankan setiap bulannya.

“Sekaligus acara halal bihalal, buat ke depannya agenda pengajian rutin yang akan dilaksanakan setiap bulan, dengan program yang dijalankan adalah kitab kuning yang akan diajarkan oleh 3 guru.

Selain itu juga, selanjutnya kegiatan akan diisi dengan santunan, peringatan hari-hari besar Islam dan yang lainnya. Untuk jamaahnya sendiri berasal dari wilayah Bogor Barat,” pungkasnya. (Ipay / Agil).