RSUD Kota Bogor Merugi, ini Langkah Manajemen Atasi Hutang

Mediabogor.co, BOGOR – Dalam upaya menstabilkan kondisi keuangan tanpa mengorbankan mutu layanan kesehatan, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor meluncurkan serangkaian strategi untuk mengatasi beban utang yang tengah dihadapi. Direktur RSUD Kota Bogor, dr. Ilham Chaidir, M.Kes, menegaskan bahwa pengelolaan keuangan yang ketat menjadi kunci menjaga keberlanjutan operasional rumah sakit.

“Utang RS masih dalam batas yang bisa dikendalikan dan tidak akan mengurangi layanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat,” ujar dr. Ilham, dalam keterangannya, Rabu (23/7).

Manajemen RSUD, menurutnya, telah merancang strategi berdasarkan tiga pilar utama, yakni efisiensi, prioritas pembelanjaan, dan peningkatan pendapatan. Ketiga pilar tersebut menjadi fondasi dalam menata ulang keuangan rumah sakit secara sistematis dan berkelanjutan.

Salah satu langkah konkret yang diterapkan adalah monitoring klaim BPJS Kesehatan secara berkala, guna memastikan proses klaim berjalan lancar dan tepat waktu. Selain itu, RSUD juga meningkatkan akurasi dalam verifikasi dokumen klaim, termasuk penggunaan kode diagnosis dan prosedur medis agar tidak terjadi penolakan klaim.

“Kami berkomitmen untuk memaksimalkan klaim yang dapat diterima. Setiap detail sangat penting untuk memastikan pembayaran tepat waktu,” jelasnya.

Dalam upaya meningkatkan pendapatan, RSUD juga menggencarkan promosi layanan melalui kampanye pemasaran yang efektif dan menawarkan paket layanan kesehatan dengan harga kompetitif. Tak hanya itu, pengembangan layanan baru juga terus dilakukan, termasuk peluncuran layanan telemedicine dan vaksin internasional yang akan segera diperkenalkan ke publik.

“Kami ingin memastikan layanan kami tetap terjangkau dan relevan dengan kebutuhan masyarakat,” tambahnya.

Optimalisasi fasilitas dan efisiensi biaya operasional juga menjadi perhatian utama. RSUD kini mulai menerapkan sistem digitalisasi operasional, menggantikan sistem manual berbasis kertas untuk meningkatkan efisiensi. Selain itu, pengeluaran yang tidak bersifat esensial mulai ditekan, termasuk penggunaan kendaraan dinas yang kini dibatasi hanya untuk keperluan kedinasan.

“Bahkan pelaksanaan Hari Jadi RSUD yang akan dilaksanakan Agustus nanti pun dibuat sederhana dengan anggaran seminimal mungkin,” ungkapnya.

Melalui langkah-langkah strategis ini, RSUD Kota Bogor optimistis mampu menyelesaikan persoalan utang yang ada, sembari menjaga kualitas pelayanan yang tetap prima bagi masyarakat.

“Di tengah persoalan yang kami alami, kami menjamin dan berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan terbaik bagi warga Kota Bogor,” pungkasnya. (Ery)

Berita Terkait

Berikan Komentar