Ridwan Kamil Luncurkan Kelas Perdana Kurikulum Bisnis Digital di SMK Negeri 1 Bogor

Mediabogor.co, BOGOR – Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar menggandeng perusahaan e-commerce Shopee Indonesia membuka kelas perdana kurikulum bisnis digital bagi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Bogor.

Kelas perdana dibuka langsung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil didampingi Direktur SMK Kemendikbud Ristek Wadani Sugiyanto, Wali Kota Bogor Bima Arya, Kadisdik Jabar Dede Supandi dan Head of Government Relations Shopee Indonesia Balques Manisang di SMK Negeri 1 Bogor, Kecamatan Tanah Sareal, Selasa (11/1/2022).

“Seiring dengan Covid-19 yang sudah terkendali, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) telah maksimal di Jawa Barat. Dalam proses PTM ini kita dengan kesiapan Jawa Barat untuk memulai menambahkan kurikulum baru yakni bisnis digital,”katanya.

Ridwan Kamil mengatakan, pentingnya kurikulum baru tersebut agar warganya mendapatkan peluang pekerjaan baru disaat kondisi saat ini.

“Kita tahu SMK di Jawa Barat masih tertinggi dalam persentase penganggurannya. Artinya, kurikulumnya selama ini masih konvensional,” Ujarnya

Menurut Kang Emil sapaan akrabnya, untuk mengubah kurikulum SMK di Jawa Barat pihaknya menggandeng Shopee Indonesia karena mereka salah satu intitusi 4.0 di bidang e-commerce sehingga ada kurikulum bisnis digital.

“Nanti ada kurikulum juga dari microsoft dan ada tambahan kurikulum dari Samsung dari semua pemain-pemain industri yang membuat SMK ini akhirnya nyambung dengan kebutuhan kerja,” ungkapnya.

Terkait kelas perdana kurikulum bisnis digital di Kota Bogor, Kang Emil mengaku, kelas perdana akan berjalan selama 12 bulan yang diisi materi pendidikan bisnis digital untuk para siswa dan siswi SMK.

“Insya Allah, anak-anak di Jawa Barat akan juara di bidang digital, akan di serap pasar dan di doakan menjadi mayoritas wirausaha,” ucapnya.

“Oleh karena itu, di SMK 1 Bogor kita mulai peristiwa bersejarah, mudah-mudahan kedepan kita memanen hasil dari sebuah keputusan yang bersifat adaptasi,” ucapnya.

Karena SMK kebanyakan dari swasta, lanjutnya, SMK swasta juga sedang dijajaki supaya semuanya satu frekuensi go digital.

“Jadi semua bidang di SMK itu akan di sentuh dengan digital, apakah perdagangannya, marketingnya atau segmen-segmennya,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Wali Kota Bogor, Bima Arya menyampaikan apresiasinya bagi Shopee. Ia mengatakan, bahwa pandemi Covid-19 memaksa untuk melakukan akselerasi digital, baik itu untuk pelayanan publik, pertumbuhan ekonomi, terlebih lagi pendidikan. Berkenaan dengan pendidikan, Kota Bogor sangat menyambut baik program ini.

“Kota Bogor sebagai tuan rumah sudah siap untuk transformasi digital, maka kami hari ini menyambut baik diadakannya kelas perdana kurikulum bisnis digital bersama Shopee. Kurikulum ini diharapkan tidak hanya memberikan materi tentang bisnis digital bagi anak-anak SMK, tetapi juga melatih pengembangan softskill mereka. Kami mengapresiasi inisiatif Shopee yang fokus untuk meningkatkan digitalisasi bagi generasi muda Indonesia,” tandasnya.

Ditempat yang sama, Kepala Hubungan Pemerintahan Shopee Indonesia, Balques Manisang menyampaikan komitmen Shopee dalam membantu meningkatkan keterampilan generasi muda Indonesia melalui pendidikan berbasis bisnis digital.

“Hari ini kami menggelar kelas perdana kurikulum bisnis digital untuk para murid, yang dimulai dari SMK Negeri 1 Bogor. Melihat antusiasme untuk maju bersama merealisasikan komitmen Provinsi Jawa Barat agar berkembang di era digital 4.0 ini, kami senang kelas perdana ini dapat terwujud,” ujarnya.

“Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh Dinas Pendidikan Jawa Barat dan kami berharap program ini bisa membantu meningkatkan keterampilan digital pemuda-pemudi Indonesia. Shopee senang dapat terus menjadi mitra strategis pemerintah dalam meningkatkan keterampilan dan ketangguhan bangsa, melalui teknologi,” imbuh Balques.

Untuk informasi, sistem pembelajaran dari kurikulum bisnis digital untuk SMK se-Jawa Barat ini akan dikelola dan didistribusikan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat melalui 22 modul yang akan ditempuh selama 2 semester di masing-masing SMK.

Materi yang diberikan meliputi pengetahuan tentang e-commerce, materi dari hulu ke hilir terkait penjualan produk secara online di Shopee dan materi tentang pengembangan diri.

Selain itu, kurikulum pembelajaran mata pelajaran produk/proyek kreatif kewirausahaan (PKK), pengembangan mata pelajaran pilihan di setiap kompetensi/konsentrasi keahlian, hingga pengembangan kelas industri pada konsentrasi manajemen logistik, bisnis daring, dan pemasaran serta ritel.

Untuk praktik pengembangan kurikulum berupa sosialisasi program kerja sama kepada
SMK sasaran, seperti halnya pelatihan bisnis digital bagi murid SMK yang mengikuti pelatihan, kesempatan untuk praktik kerja lapangan (PKL) dan atau bekerja di Shopee Indonesia bagi murid SMK yang kompeten mengikuti pelatihan ini dari awal
hingga akhir pembelajaran dan memenuhi syarat.

“Adanya kurikulum bisnis digital ini kedepannya diharapkan dapat menjadi referensi pendukung murid SMK Negeri 1 Bogor dan tentunya seluruh murid SMK se-Jawa Barat agar nantinya bisa menjadi katalis penggerak ekonomi daerah melalui teori dan praktik bisnis digital yang komprehensif, serta menjadi calon wirausaha yang kreatif, mandiri, dan terampil dalam bidang bisnis digital,” tutup Balques. (Andi)

Berita Terkait

Berikan Komentar