
Revitalisasi Pasar Bogor dan Plaza Bogor Masuki Tahap Appraisal, Nilai Bongkaran Capai Rp7,5 Miliar
Mediabogor.co, BOGOR – Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ) terus mematangkan rencana revitalisasi kawasan Pasar Bogor dan Plaza Bogor pasca pengosongan pasar yang dilakukan pada 23 Oktober 2025.
Saat ini, kedua pasar tersebut telah memasuki tahap appraisal dan persiapan pembongkaran.
Direktur Utama Perumda Pasar Pakuan Jaya, Jenal Abidin, menjelaskan bahwa proses appraisal telah rampung dan nilai bongkaran hasil lelang mencapai Rp7,5 miliar. Namun demikian, pembongkaran belum dapat dilakukan karena masih menunggu proses perizinan.
“Setelah pengosongan pada 23 Oktober 2025, kami masuk tahap appraisal. Nilai bongkaran dari hasil lelang kemarin sebesar Rp7,5 miliar. Saat ini posisinya masih dalam proses pengurusan izin untuk memulai pembongkaran,” ujar Jenal kepada wartawan.
Ia menegaskan bahwa pembongkaran tidak bisa dilakukan secara langsung karena harus memperoleh izin resmi dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).
Setelah izin diterbitkan, proses pembongkaran baru dapat dilaksanakan.
Jenal menyampaikan bahwa pembongkaran Pasar Bogor dan Plaza Bogor nantinya akan dilakukan secara bersamaan. Kedua kawasan tersebut akan dikembangkan sebagai satu kesatuan dengan konsep terpadu.
“Setelah dibongkar, kami akan mematangkan konsep rencana revitalisasi dua pasar itu, kemudian dilanjutkan dengan proses beauty contest untuk pencarian investor,” jelasnya.
Berdasarkan hasil Highest and Best Use (HBU) yang disusun pada 2022–2023, kawasan Pasar Bogor yang berada di lahan premium akan dikembangkan dengan sejumlah fungsi strategis. Salah satunya adalah pembangunan gedung parkir untuk mengatasi keterbatasan lahan parkir di kawasan Surya Kencana.
“Yang pertama gedung parkir untuk menambah kapasitas parkir di sekitar Surya Kencana. Yang kedua hotel untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan yang ketiga convention hall untuk mendukung kegiatan perhotelan agar banyak tamu datang ke Bogor untuk pertemuan,” paparnya.
Selain itu, Perumda PPJ juga akan menyiapkan pusat kuliner serta pasar bersih. Meski direvitalisasi, Jenal memastikan fungsi pasar tetap dipertahankan.
“Konsep pasar tetap ada, tetapi pasar bersih di Pasar Bogor,” tegasnya.
Terkait penataan pedagang kaki lima (PKL) di sekitar Pasar Bogor, Jenal menegaskan bahwa hal tersebut merupakan ranah berbeda. Namun demikian, Perumda PPJ tetap berperan membantu pemerintah dalam mengalihkan PKL untuk masuk ke Pasar Jambu Dua.
“Kami mengelola pedagang yang ada di dalam pasar, tetapi kami juga membantu pemerintah untuk mengalihkan PKL di sekitar Pasar Bogor agar masuk ke Pasar Jambu Dua,” ujarnya.
Ia mengungkapkan bahwa komunikasi telah dilakukan antara pihak investor Pasar Jambu Dua dengan tokoh-tokoh PKL. Sejumlah insentif pun disiapkan untuk menarik pedagang agar bersedia pindah. “Kami siapkan gratis sewa selama tiga bulan, kemudian diskon harga dari PT BAM sebesar 20 persen, serta diskon service charge dari Perumda PPJ sebesar 80 persen selama satu tahun. Untuk tahun kedua, kami siapkan diskon 50 persen service charge selama satu tahun,” jelasnya.
Berbagai insentif tersebut diharapkan dapat mendorong para pedagang Pasar Bogor untuk segera beralih dan menempati Pasar Jambu Dua. Berdasarkan data, jumlah pedagang Pasar Bogor mencapai sekitar 300 orang.
“Pasar Bogor sekarang sudah kosong, tetapi baru sebagian kecil pedagang yang pindah ke Pasar Jambu Dua. Mudah-mudahan ke depannya mereka sudah pindah semua,” pungkasnya.
Berikan Komentar