Reses Masa Sidamg II Tahun 2022, DPS Jaring Aspirasi Konstiuen

Mediabogor.co, BOGOR- Reses masa sidang ll tahun 2022, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor telah di mulai, salah satunya Devie Prihartini Sultani menjaring aspirasi Konstituen di daerah pemilihan (dapil) Bogor Barat, Kelurahan Curug Mekar, Kota Bogor.

Pasalnya selain dilakukan penjaringan aspirasi masyarakat di wilayah tersebut, Politisi Partai Nasional Demokrat (NasDem) juga mensosialisasikan program-program komisi IV yang membidangi kesejahteraan rakyat.

“Seperti reses sebelumnya, sekarang juga saya menyampaikan program-program yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, terutama progam-program yang ada di komisi IV,” ucap wanita yang akrab disapa DPS seusai reses di gedung Tenis Meja Club, Rabu (19/1/22).

Selain itu menurutnya, hal ini menjadi penting lantaran masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan informasi program dengan baik. Seperti berkaitan pelayanan kesehatan ataupun bantuan sosial bagi masyarakat.

“Iya baik soal informasi (kepesertaan) BPJS PBI, bansos, BNPT, bagaimana cara mereka harus mendapatkannya, termasuk dengan aplikasi terbaru SOLID pun kita sosialisasi bersama dengan Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan juga dari Kelurahan Curug Mekar,” jelasnya.

Lebih lanjut Anggota Komisi IV ini menegaskan, bahwa untuk masyarakat tidak boleh merasa cape dan harus terus bergerak turun ke lapangan. Dirinya tidak hanya pada saat reses saja, di lain waktu ketika ada kesempatan akan terus menjaring aspirasi masyarakat dan juga menyampaikan program-program yang bisa didapatkan masyarakat.

“Alhamdulillah tadi ada beberapa warga setelah mendapat informasi mereka jadi tahu. Seperti cerita pak Iyan bahwa dia ingin mengajukan beasiswa. Dia datang dulu ke kelurahan, lalu ke dinas. Nah, dengan aplikasi SOLID ini efisiensi waktu, tidak perlu datang ke dinas, sebelum persyaratannya lengkap,” ungkapnya.

Dirinya juga berharap sesudah adanya aplikasi SOLID ini baik Dinsos, kelurahan dan puskesmas jangan pernah cape untuk mensosialisasikan supaya anggaran yang digunakan untuk aplikasi ini bermanfaat dan benar adanya bagi masyarakat.

“Karena warga hampir mayoritas belum tahu, jadi masih manual, warga datang ke kelurahan, setelah ke kelurahan ke Dinsos. Ada persyaratan yang kurang, nanti balik lagi,” imbuhnya. (Nick)

Berita Terkait

Berikan Komentar