Rencana Shelter Untuk Angkutan Online, Kabid Sapras Dishub: Belum Ada Anggaran

mediabogor.com, Bogor – Penyedia aplikasi jasa layanan transportasi berbasis teknologi daring atau Online, baik Grab maupun Gojek, telah diharuskan pemerintah untuk membuat shelter bagi para mitra pengemudinya. Menyikapi Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 12 Tahun 2019 tentang Perlindungan Keselamatan Pengguna Sepeda Motor yang Digunakan untuk Kepentingan Masyarakat, Kepala Bidang Sarana Prasarana ( Kabid Sapras) Dishub Kota Bogor, Dody Wahyudin menuturkan, untuk shelter angkutan online di Kota Bogor dengan populasi angkutan online yang semakin berkembang pesat, dan kebutuhan masyarakat juga semakin meningkat, pihaknya sudah mulai antisipasi dengan koordinasi dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPJT).

“Shelter itu kan penempatannya ada di ruas-ruas jalan nasional, provinsi, jalan kota. Untuk jalan provinsi sendiri kita akan mulai koordinasi dengan balai lalu lintas provinsi Jawa Barat yang ada di Kota Bogor,” ucap Dody saat temui di Kantor DPRD Kota Bogor, Jl Ir H Djuanda, Bogor Tengah, Kota Bogor, Kamis (21/3/19).

Ia menekankan, di Kota Bogor kebijakan ada di pemkot Bogor. Tetapi untuk shelter-shelter angkutan online memang belum ada anggarannya dan harus berkoordinasi dengan para pengusaha angkutan online agar mereka ikut berkontribusi melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) karena ada kepentingan-kepentingan mereka yang memang terkait dengan kebijakan ini.

Menurut Dody, shelter itu kalau harus dibangun terkait dengan spesifikasi teknis dan lainnya harus didiskusikan secara bersama-sama. Titik-titik yang ada sekarang secara visual memang sudah dilakukan survey terkait shelter-shelter itu. Tetapi nanti bagaimana kelanjutannya dan sistemnya akan seperti apa, itu yang belum dibicarakan lebih lanjut. Apakah mereka yang membangun atau dishub yang akan membangun. Tetapi yang jelas pemkot belum menganggarkan untuk pembuatan shelter angkutan online.

“Saat ini, masih tahap perencanaan dan pengkoordinasian karena kita harus melakukan komunikasi lebih lanjut. Nanti akan dilihat kondisi di lapangan. Bagi Dishub yang lebih penting sekarang adalah di mana shelter-shelter angkutan umum yang ada sekarang itu secara tidak langsung menjadi pangkalan angkutan online,” tegasnya.

Ia menyarankan, untuk pada pihak khususnya pengusaha angkutan online mulai mempersiapkan terkait dengan pangkalan atau titik-titik kumpul angkutan online tersebut. Sekarang mereka berjejer di badan-badan jalan yang menyebabkan kapasitas lalu lintas menjadi berkurang. (*/Nick)

Berita Terkait

Berikan Komentar