Rela Gugur Demi Uighur

Rela Gugur Demi Uighur

 

Perlakuan kejam pemerintah Tiongkok terhadap muslim Uighur sesungguhnya telah terjadi sejak puluhan tahun yang lalu, tepatnya pada 1949. Ketika Mao zedong masih berkuasa. Namun dunia hanya bisa bungkam melihat kekejian ini. Pada akhir 2018 berita tentang Uighur kembali mencuat. Segelintir ormas islam di Indonesia yang bersuara lantang menentang perlakuan keji Tiongkok ini. Namun sayang, hanya dianggap angin lalu. Indonesia sedang asyik dengan urusan pemilu.

 

Saat surat kabar harian di Amerika Serikat (AS), Wall Street Journal (WSJ) membocorkan dokumen rahasia milik Tiongkok, kisah Uighur muncul kembali. WSJ menyatakan bahwa pemerintah Tiongkok menyuap ormas islam di Indonesia untuk diam atas kondisi Uighur pada 2018. Berita ini dibantah habis-habisan oleh Tiongkok dan ormas-ormas islam tersebut. Namun bola panas tentang Uighur tak mampu dibendung. Fakta demi fakta kekejaman Tiongkok di camp konsentrasi Uighur terkuak. Uighur banjir simpati. Kutukan-kutukan keras menyerang Tiongkok dan ormas islam tersebut. Namun sedihnya, hanya lisan yang mampu kita gerakkan. Tangan kita masih terbelenggu oleh ikatan nasionalisme. Negara menahan bantuan militer ke Xinjiang, tempat muslim Uighur berada. Negara tak mengirimkan tentaranya untuk membantu muslim Uighur. Tak pula mengizinkan warganya membela kehormatan muslim Uighur. Padahal kami rela gugur demi Uighur. Mereka adalah bagian tubuh kami. Kami tidak pernah ridho dengan perlakuan Tiongkok terhadap saudara kami.

 

Seandainya kekhilafahan masih ada, maka kekejaman terhadap muslim Uighur tidak akan berlarut-larut. Khilafah tidak akan membiarkan pelanggaran HAM ini. Khilafah akan mengirimkan tentara terbaiknya untuk menghentikan kesewenang-wenangan Tiongkok. Sebagaimana Rasulullah Saw mengirimkan tentara kaum muslimin untuk membela seorang muslimah yang dilecehkan orang-orang Yahudi. Wanita itu disingkapkan cadarnya oleh orang Yahudi ketika berbelanja di pasar Yahudi bani Qainuqa. Rasulullah Saw tak menunggu lama, begitu berita itu sampai ke telinga Rasulullah Saw, Beliau langsung mengepung Yahudi bani Qainuqa dan membunuh mereka yang terlibat di kasus tersebut.

 

Wallahua’lam
Vinci Pamungkas
Bogor Utara

Berita Terkait

Berikan Komentar