
Ratusan Mahasiswa Gelar Aksi di Depan Istana Bogor, Evaluasi 100 Hari Kerja Prabowo-Gibran
Mediabogor.co, BOGOR – Ratusan mahasiswa dari Universitas Mataram, BEM Aliansi Sebogor, dan Aliansi BEM Sejabodetabek menggelar aksi unjuk rasa di depan Istana Presiden Kota Bogor, tepatnya di Jalan Sudirman, Bogor Tengah. Aksi ini bertujuan untuk mengevaluasi 100 hari kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Muhamad Afif Fahreza, Presiden Mahasiswa (Presma) IPB sekaligus Koordinator Aksi Evaluasi, menyampaikan bahwa kebijakan pemerintahan saat ini dinilai tidak berpihak pada sektor pertanian dan agraria.
“Sektor agraria sudah sangat dicederai, dimanfaatkan oleh kepentingan bisnis dan transaksi yang tidak berpihak pada kemakmuran rakyat. Sebagai institusi pertanian, kami melihat bahwa amanat UUD Pokok Agraria Pasal 33, yang menyatakan bahwa bumi, air, dan udara harus diperuntukkan sepenuhnya bagi rakyat, tidak dijalankan sebagaimana mestinya,” tegas Afif.
Mahasiswa menyoroti kebijakan-kebijakan kontroversial yang dinilai bertentangan dengan kepentingan rakyat, termasuk pernyataan-pernyataan yang dianggap tidak berpihak pada kepentingan lingkungan dan pertanian.
Dalam aksi ini, mahasiswa juga menyerahkan kajian terkait evaluasi 100 hari kepemimpinan Prabowo-Gibran, dengan fokus pada fakta dan mitos kebijakan yang telah diterapkan. Mereka mengusung tagar #OmonOMON dan #Evaluasi100HariRezimFasisPrabowoGibran sebagai bentuk kritik terhadap kebijakan pemerintah.
Mahasiswa menuntut agar Undang-Undang Pokok Agraria direalisasikan secara nyata dan dilegitimasi kembali, termasuk menghapus regulasi turunannya yang dianggap merugikan masyarakat. Mereka juga mendesak pengesahan RUU yang berkaitan dengan pertanian dan hak-hak masyarakat, seperti:
RUU Masyarakat Adat, yang melindungi hak-hak komunitas adat atas tanah dan sumber daya alam.
RUU Perampasan Aset, untuk mencegah penguasaan aset negara oleh kelompok oligarki.
“Kami hanya ingin agar UU Pokok Agraria benar-benar diaplikasikan demi kemakmuran rakyat Indonesia,” tambah Afif. (Ery)
Berikan Komentar