
Ratusan Gengster yang Diamankan Polresta Bogor, Dua Anggota Positif Narkoba
Mediabogor.co, BOGOR – Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso membeberkan, jajarannya berhasil mengamankan 246 anggota gangster Bocimi saat berkendara di Jalanan wilayah Kota Bogor. Selain itu, puluhan motor dilakukan penilangan oleh jajaran Satlantas Polresta Bogor Kota karena melanggar lalu lintas.
Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap 194 handphone dan ratusan anggota gengster pada Jum’at 22 Maret 2024 malam hingga pada Sabtu 23 Maret 2024 pagi didapati dua orang anggota gangster positif menggunakan narkoba jenis sabu-sabu dan satu akun gangster Tim Kaciw mempromosikan situs judi online.
Kapolresta Bogor Kota Kombes Polisi Bismo Teguh Prakoso beserta jajaran beberkan bendera aliansi gangster Bocimi di Mako Polresta Bogor Kota.
“Lihat bendera ini. Menyeramkan dan meresahkan masyarakat. Ada gambar tengkorak, mata hitam, serta bawa stik golf. Ini tidak ada korelasinya sama sekali dengan kegiatan bulan Ramadan,” ungkap Bismo kepada wartawan.
Bismo menerangkan, yang dibawa anggota geng motor ini juga dirasa Bismo bisa memprovokasi pihak lain dan memicu tawuran antar kelompok.
“Kelompok bermotor ini menggunakan bendera-bendera yang dirasa bisa memprovokasi atau menimbulkan ketidak nyamanan ya bisa juga memberikan reaksi bagi pihak-pihak lain. Kelompok ini diketahui berkumpul dengan alasan hendak berbuka puasa bersama dan membagikan takjil. Namun, aliansi gangster ini justru membawa bendera besar bertuliskan gangsternya masing-masing. Dan didapati oleh kami petasan, flare, serta alat kejut listrik,” terangnya.
Ia membeberkan, total 246 orang ini diamankan di beberapa titik wilayah di Kota Bogor oleh seluruh jajaran Polresta Bogor Kota diantaranya Satreskrim, Sabhara, Satlantas, jajaran Polsek, TNI dan lainnya.
“Kami mengantisipasi ya karena kami dapat informasi bahwa Bocimi ini grup atau kelompok yang berkorelasi dengan tawuran, kami melakukan penyekatan di berbagai titik perbatasan wilayah. Dari 246 yang diamankan ini, terdiri dari anak SMA, SMK, serta non pelajar. SMP 44 orang, SMA 133 orang, 23 orang SMA dan 55 orang SMK. Yang membawa KTP ada empat orang,” bebernya.
Bismo menegaskan, melakukan pengamanan ini sebab jika dibiarkan ia menakuti hal yang tidak diinginkan terjadi. Harus diantisipasi dan semua pihak sikapi.
“Ya, tidak boleh kita biarkan ya. Ibarat bola salju kalau misalnya terus bergulir tanpa kendali itu akan menjadi lebih besar lebih besar dan tidak terkendali oleh karena itu ya kami melakukan penyekatan ini,” tegasnya. (Ery)
Berikan Komentar