Proyek Miliaran Jalan Empang – Pasir Kuda “Cacat”, Komisi C DPRD Kota Bogor Akan Panggil Kontraktor dan Dinas PUPR

Proyek Miliaran Jalan Empang – Pasir Kuda “Cacat”, Komisi C DPRD Kota Bogor Akan Panggil Kontraktor dan Dinas PUPR

Mediabogor.com, Bogor – Proyek pengecoran (rigid) beton di sepanjang jalan Empang- Pancasan-Pasir Kuda, yang beberapa waktu lalu tengah dikerjakan oleh Pemerintah kota Bogor, ternyata mendapat sorotan tajam dari Komisi C DPRD Kota Bogor. Hal ini terungkap saat inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi proyek, belum lama ini.

Menurut Ketua Komisi C DPRD Kota Bogor Lania Sari, proyek rigid beton di sepanjang jalan Empang-Pancasan-Pasirkuda yang menelan biaya miliaran tersebut, hasilnya tak sesuai dengan harapan. Di beberapa titik terdapat coran beton masih didapati jalan rusak (retak), bahkan ada yang mengalami penurunan ketinggian.

“Kami mengecek langsung ke lokasi pekerjaan, di sana kami menemukan rigid beton yang rusak bahkan coran turun sehingga tingginya berbeda. Padahal sejak awal kami sudah mengingatkan agar pekerjaan rigid beton ini dikerjakan dengan kualitas yang baik sehingga hasilnya sesuai. Kalau melihat hasil seperti ini, jelas mengecewakan. Kami kecewa,” kata Lania, diamini anggota Komisi C lainnya, Yus Ruswandi, Mahfudi Ismail.

Baca juga : PROYEK JALUR GANDA KERETA API BOGOR SUKABUMI MASUKI TAHAP DED, RP 1,1 T SIAP DIGELONTORKAN

Melihat hal ini, pihaknya akan segera memanggil kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut dan Dinas PUPR sebagai pengawas.

“Kami butuh penjelasan dari kontraktor dan PUPR terkait kondisi hasil pengerjaan rigid beton yang mengecewakan ini. Dana yang mereka gunakan itu dana alokasi khusus (DAK) dari pusat, kontraktor harus bertanggungjawab dengan hasil pekerjaannya. Padatnya arus kendaraan jangan dijadikan alasan, di daerah lain lebih padat tapi hasilnya bagus. Contohnya di Jalan Pamoyanan” lanjutnya.

“Jika hasilnya seperti ini, kami yakin sama seperti aspal. Beberapa bulan diguyur hujan akan cepat rusak, kalau sudah begitu buat apa dicor beton. Kami juga mempertanyakan pengawasan PUPR dan kontraktor pengawas, kenapa bisa terjadi,” sambungnya

Menurut Lania, komisi C akan memonitoring juga hasil pekerjaan rigid beton di wilayah lain. Hal tersebut untuk mengantisipasi hasil rigid beton yang tak sesuai kualitasnya.

“Kami akan memantau pekerjaan rigid beton di gedong sawah, jalan Roda dan jalan yang berbatasan dengan Kabupaten Bogor,” tutupnya. (RF)

Berita Terkait

Berikan Komentar