Proyek Jembatan Otista sudah tayang lelang

MEDIABOGOR.CO, BOGOR- Proyek pelebaran dan revitalisasi Jembatan Otista (Otto Iskandardinata) disebut akan segera dilaksanakan pada April atau sekitar seminggu setelah lebaran tahun 2023.

Pasalnya, proyek dengan anggaran Rp 52,6 miliar itu sudah dilelang di Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Sekretariat Daerah Kota Bogor (Setda) yakni masuk lelang.

Jika proses lelang berjalan lancar, yang diperkirakan memakan waktu sekitar satu bulan, pengerjaan bisa dimulai pada April 2023.

Hal itu diungkapkan Rena Da Frina, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUPR) Kota Bogor.

Dia membenarkan proyek Jembatan Otista sudah masuk lelang.

Rena pun memperkirakan butuh waktu sebulan untuk proses tender proyek Jembatan Otista untuk menentukan pemenang lelang.

Proyek Jembatan Otista sudah tayang lelang, mudah-mudahan sebulan dari sekarang bulan April sudah dapat pemenangnya,” ucap Rena Kamis (16/03/23) lalu.

Rena berharap bahwa proses lelang proyek jembatan Otista berjalan lancar sesuai jadwal alias tidak mengalami gagal lelang.

“Kami berharap tidak akan ada gagal lelang. Sudah disampaikan Kabag PBJ bahwa tidak ada yang ‘mengunci’, tidak ada spek yang mengunci, atau dengan kata lain mengarah pada satu orang atau satu perusahaan tertentu (sebagai calon pelaksana),” paparnya.

Artinya jika berjalan sesuai jadwal, pembangunan Jembatan Otista sudah bisa mulai seminggu setelah Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri.

Pekerjaan Jembatan Otista sendiri akan menelan waktu selama 7 bulan. Selama itu pula akses Jalan Otista ditutup total.

“Sebab pekerjaan itu yang besar dan harus dibongkar semua bangunannya, jadi tidak ada lalu lalang (warga melintas lokasi, red), area pekerjaan harus clear,” tandasnya.

Secara teknis, akan ada penutupan area pekerjaan 150 meter dari Sungai Ciliwung ke arah SDN Bangka.

Untuk sisa lainnya, penutupan dilakukan 50 meter ke arah Warung Bogor Jalan Otista.

Sebab, kata dia, ada beberapa alat berat yang masuk seperti crane hingga dump truck, sehingga berbahaya jika ada warga melintas.

“Jadi ditutup nggak boleh ada warga melintas. Itu sudah kita sosialisasikan ke kecamatan dan kelurahan,” jelasnya.

Lanjut Rena Untuk trotoar, masih bisa digunakan hingga batas area pekerjaan. Termasuk kendaraan yang akan diberi fasilitas U Turn baik di sekitaran SDN Bangka maupun Warung Bogor.

Untuk toko dan pegadang yang ada disekitar lokasi pembangunan Jembatan Otista, akan dibantu oleh Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian.

“Ngebor pun getarannya tidak, karenakan khawatir rumah- rumah warga yang dipinggir kali itu takutnya goyang. Pihak ketiga nantinya juga harus menjamin bahwa tidak ada dampak untuk warga sekitar. Kalau pun berdampak, mereka harus bertanggung jawab nantinya,” pungkasnya. (NK)

Berita Terkait

Berikan Komentar