
PLN Hadir untuk Rakyat, Tingkatkan Produktivitas Pertanian dengan Electrifying Agriculture & Smart Farming di Kelompok Tani Jayawangi
Mediabogor.co, SUKABUMI– Program PLN dalam mendukung transformasi pertanian modern melalui Electrifying agriculture kembali diterapkan di salah satu kelompok tani di Kabupaten Sukabumi. Program tersebut disalurkan melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan kepada Kelompok Tani Nurul Amal Jayawangi Farm, Desa Gunung Endut, Kecamatan Kalapa Nunggal, Kabupaten Sukabumi.
Sebelumnya, pada 2024 lalu, PLN UPT Bogor telah mengimplementasikan program tahap 1 berupa pengembangan ekonomi warga sekitar Jayawangi melalui UMKM di bidang olahan hasil pertanian budidaya vanila, lebah madu, ikan arwana, agroforestri durian yang berfokus pada peningkatan produksi dan diferensiasi produk. Sementara pada 2025 ini, pengembangan program berfokus pada peningkatan produktivitas hasil pertanian dan perikanan di Jayawangi Farm.
General Manager PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah, Abdul Salam Nganro mengatakan, program electrifying agriculture yang diinisiasi oleh PLN dirancang untuk mendorong modernisasi agrikultur di Indonesia dengan mengadopsi teknologi pertanian modern berbasis listrik.
“Implementasi electrifying agriculture dan smart farming ini menjadi salah satu bentuk upaya kami untuk menciptakan creating shared value yang memberi manfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Dengan pemanfaatan teknologi agrikultur berbasis listrik, ekosistem pertanian menjadi lebih modern, yang kemudian diharapkan dapat berdampak secara signifikan pada peningkatan produktivitas petani,” terang Abdul Salam Nganro.
Program Smart Farming di Jayawangi akan memanfaatkan berbagai peralatan berbasis IoT yang terhubung dengan aplikasi di smartphone serta mengoptimalkan penggunaan peralatan dan teknologi pertanian berbasis listrik. Adapun teknologi yang dimanfaatkan meliputi alat weather station yang berfungsi memantau intensitas hujan, intensitas cahaya, suhu dan kelembaban serta mengukur kecepatan dan arah angin. Selain itu, ada pula teknologi pendeteksi dan pengusir hama melalui sensor suara, serta teknologi irigasi atau pengairan menggunakan metode alternate wetting drying (AWD). Metode AWD akan memungkinkan pengaturan siklus basah dan kering secara bergantian sehingga memungkinkan sawah dialiri hanya saat air didalam tanah mencapai batas tertentu. Metode ini juga dilengkapi dengan sensor ketinggian air yang terhubung pada aplikasi smartphone sehingga memungkinkan petani nuntuk memantau ketinggian air.
“Kami sangat antusias dalam menyambut implementasi teknologi pertanian modern berbasis listrik ini. Implementasi ini akan menjadi ilmu dan pengalaman baru untuk para petani. Tentunya besar harapan kami juga terhadap keberhasilan penerapan teknologi pertanian modern ini sehingga apa yang menjadi tujuan dan cita-cita kita bersama, yakni meningkatkan produktvitas pertanian, efisiensi biaya dan peningkatan pendapatan dapat terwujud” terang Ujang Hamdan, Ketua Kelompok tani Nurul Amal Jayawangi Farm.
Implementasi program TJSL melalui Electrifying Agriculture ini tentunya sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan ke 8 yakni pilar Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi dan tujuan ke 2, pilar tanpa kelaparan.
“Memadukan teknologi pertanian modern dengan electrifying agriculture yang mengoptimalkan penggunaan energi listrik menjadi satu wujud nyata komitmen kami dalam memberikan kontribusi pada masyarakat khususnya yang ada di kawasan ring 1 aset PLN,” pungkas Manager UPT Bogor, Dhany Priatna.
Berikan Komentar