
Pidato Pelantikan Jokowi dan Abu Bakar RA
mediabogor.com, Bogor – Pelantikan presiden 2019-2024 sudah usai dengan khidmat. Presiden telah menyampaikan lima visi untuk lima tahun ke depan. Semangat kerja dengan kesungguhan mewarnai isi pidato pertama presiden Jokowi di periode kedua ini. Beliau mengakhirnya dengan sebuah peribahasa Bugis/Makassar.”pura babbara sompekku. Pura tangkisi goliku. Layarku sudah berkembang. Kemudiku sudah terpasang. Kita bersama menuju Indonesia maju.
Namun sangat disayangkan, prosesi pelantikan presiden beberapa waktu dirasa kurang merakyat. Anggaran besar untuk prosesi itu terasa hanya untuk menyambut tamu negara kelas elit. Sedangkan masyarakat pada umumnya kurang antusias terhadap pelatikan tersebut. Walaupun sudah disediakan 160 gerobak nasi goreng gratis untuk rakyat.
Visi yang besar bagi seorang pemimpin memang harus ada sebagai semangat untuk melangkah ke depan dengan penuh keoptimisan. Sehingga moment ini mengingatkan pada pidato sahabat Rasulullah SAW, yaitu Abu Bakar RA saat usai dilantik menjadi khalifah yang pertama menggantikan kepemimpinan Rasulullah SAW di Madinah, 14 abad silam.
Sepenggal pidato Abu Bakar RA berikut patut menjadi teladan untuk Presiden RI yang baru saja dilantik. “Janganlah di antara kalian meninggalkan jihad, sebab kaum yang meninggalkan jihad akan ditimpakan kehinaan oleh Allah Subhanahuwata’ala. Patuhlah kalian kepadaku selama aku mematuhi Allah dan Rasul-Nya. Jika aku durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya maka tidak ada ke wajiban bagi kalian untuk mematuhiku. Kini marilah kita menunaikan shalat, semoga Allah SWT melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua”. Dalam pesan paling intinya, beliau menekankan bahwa ikutilah kepemimpinannya selama dirinya patuh kepada Allah dan tinggalkanlah dirinya jika durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya.
Visi besar memang harus ada, tapi tidak lupa untuk bersandar pada hukum Allah SWT semata. Semangat mewujudkan masyarakat yang mampu menguasai iptek dan membangun infrastruktur tiada henti namun hukum Allah SWT tidak dijalankan tentu hal itu tiada keberkahan, walaupun banjir pujian dari manusia.
Semoga kita semua terus bahu membahu menjadi manusia yang bertakwa dengan taat kepada syariah Allah SWT. Alangkah indahnya jika pejabat maupun rakyat saling mengingatkan dalam ketaatan. Semoga selalu ada sejumlah masyarakat yang selalu mengingatkan dalam kebajikan dan mencegah dalam kemungkaran selama periode kedua kepemimpinannya. Diharapkan ketika ada rakyat yang mengingatkan tersebut tidak bersikap refreshif. Sebagaimana pesan Abu Bakar RA “Jika aku berbuat baik bantulah aku, jika aku berbuat salah luruskanlah aku”.
Deni Heryani
Berikan Komentar