Penyakit Malaria Impor Teror di Bogor

Penyakit Malaria Impor Teror di Bogor

Mediabogor.com, Bogor, Dinas Kesehatan Kota Bogor, Jawa Barat menemukan kasus malaria impor yang diderita salah satu warga di perumahan Loji, Kecamatan Bogor Barat.

“Kami menyebutkan malaria impor karena berasal dari luar Kota Bogor. Pasien digigit nyamuk malaria saat melakukan kunjungan di Papua,” kata Dwi Susanto, pengelola program Malaria, Dinas Kesehatan Kota Bogor. Dwi menjelaskan pasien seorang dosen diketahui menderita Malaria Tertiana dari laporan masyarakat ke Dinkes Kota Bogor pada 3 Januari 2018 lalu.

Temuan ini merupakan kasus pertama malaria impor yang ditangani Dinkes Kota Bogor. Tahun sebelumnya kasus ini cukup banyak ditemukan yakni 15 kasus di tahun 2017 dan 2016.

“Rata-rata semua yang terkena malaria digigitnya di luar Bogor. Mereka mendatangi daerah yang endemis malaria, seperti wilayah Indonesia Timur, dan Barat yakni Papua, NTB, sebagian Sumatera,” katanya.

Pasien malaria impor tersebut telah mendapatkan perawatan medis. Hasil uji laboratorium menunjukan positif plasmodium vivax atau terdapat parasit penular malaria.

Awalnya pasien tidak terdeteksi malaria, pihak rumah sakit di Bogor menyatakan terkena DBD. Namun pasien mengeluhkan gejala demam, berkeringat dan menggingil. Setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium baru diketahui terdapat parasit malaria.

Menurut Dwi, jika pasien tidak tertangani sesuai prosedur tetap penanganan malaria. Maka dapat menularkan penyakit serupa ke lingkungan terdekatnya, terutama keluarganya.

“Jika pasien malaria digigit oleh nyamuk, lalu nyamuk yang menggigitnya menggigit orang lain lagi, atau berkembang biar, maka potensi penularan bisa terjadi,” katanya.

Informasi Penelitian menciptakan vaksin malaria baru di Denmark malah mengungkapkan rahasia yang berpotensi untuk pengobatan kanker.(SA)

Berita Terkait

Berikan Komentar