Pemkot Bogor Komitmen Selesai Revitalisasi Pasar Bogor Tahun ini

Mediabogor.co, BOGOR – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menegaskan komitmennya untuk menuntaskan penataan Pasar Bogor tahun ini. Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin, mengatakan bahwa tahapan revitalisasi pasar yang sudah dimulai sejak tiga tahun lalu akan terus dilanjutkan secara konsisten, sambil menunggu hasil penilaian aset dari Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL).

“Artinya memang sudah dilakukan tahapan dari tiga tahun lalu, tapi belum terealisasi. Nah, update hari ini kita menunggu hasil KPKNL, berapa nilai bangunan yang akan kita lelangkan ke pihak ketiga. Kita tunggu itu dan harus tahun ini juga,” katanya, Kamis (16/10/2025).

Menurutnya, proses administrasi di KPKNL memiliki batas waktu enam bulan. Jika melewati batas tersebut, penilaian harus diulang, seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.

“Jadi saya rasa kita harus konsisten. Tinggal sosialisasinya harus masif, maksimal. Penawaran kios tiga bulan gratis sudah, DP serendah-rendahnya juga sudah, beberapa bank terlibat, dan kita bantu. Pedagang boleh sewa, dan itu gratis dulu tiga bulan,” jelasnya.

Jenal menambahkan, penataan wajah Kota Bogor harus dilakukan dengan cepat dan terukur, serta membutuhkan dukungan dari seluruh pihak. Ia juga menegaskan pentingnya menerima kritik yang objektif dan membangun.

“Penataan kota Bogor harus gercep dan dibantu oleh semua pihak. Kita juga harus mau mendengar kritik dari masyarakat selama itu objektif dan konstruktif membangun,” ujarnya.

Terkait relokasi pedagang, Jenal menyebut sebagian besar pedagang Pasar Bogor sudah mencari kios di kawasan Pasar Jambu Dua. Bahkan, beberapa di antaranya sudah melakukan kerja sama pembiayaan dengan pihak perbankan.

“Sudah, bahkan kemarin sudah MoU asuransi di Bogor Raya dengan BRI. Jadi pedagangnya sudah pada beli, ada yang mencicil dan ada yang sewa juga. Pembiayaan sesuai bank konvensional dan itu sudah jalan,” ungkapnya.

Namun, ia mengakui masih ada sebagian kecil pedagang yang belum menempati lokasi baru. “Masih ada yang belum, tapi kita tidak tahu alasannya apa. Padahal pertemuan dengan PPJ sudah hampir 35 kali, Pak Wali menerima, saya juga sudah,” tambahnya.

Jenal menegaskan bahwa PKL (Pedagang Kaki Lima) tidak termasuk dalam rencana pemindahan ke dalam gedung Pasar Bogor. “PKL itu bukan dalam gedung Pasar Bogor. Kita tidak mengiyakan apalagi tertulis. Intinya pemerintah punya program untuk membantu,” tegasnya.

Lebih lanjut, Jenal mengatakan bahwa waktu pembongkaran Pasar Bogor masih menunggu keputusan Wali Kota Bogor. Namun, proses tersebut harus mengikuti aturan KPKNL agar pelaksanaan lelang aset berjalan sesuai prosedur.

“Untuk waktunya biar Pak Wali yang menentukan. Yang pasti pembongkaran itu harus sesuai KPKNL. Ini dilelang dulu agar pihak ketiganya sesuai dengan pemenang lelang,” ucapnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa sebagian aliran listrik di Pasar Bogor telah diputus karena menunggak lama dan tidak ada pembayaran dari pihak pedagang.

“PPJ juga sudah tidak bisa memungut ke pedagang. Jadi saya rasa perlu dukungan dari semua pihak,” katanya.

Di akhir, Jenal memastikan bahwa desain Pasar Bogor yang baru akan tetap mempertahankan konsep pasar tradisional, namun dengan tampilan pasar bersih dan modern. (Ery)

Berita Terkait

Berikan Komentar