
Pemkot Bogor Gelar Gerakan Pangan, Ini Tujuannya
Mediabogor.co, BOGOR – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menggelar gerakan pangan murah di lapangan sepakbola, Kelurahan Genteng, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor.
Kegiatan itu digelar atas kerja sama Pemkot Bogor melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), Tim Pengendali Inflasi Daerah Kota Bogor dengan Badan Pangan Nasional, Bulog, dan stakeholder lainnya.
Pj Wali Kota Bogor, Hery Antasari yang membuka acara tersebut menyampaikan gerakan pangan murah sudah beberapa kali digelar oleh Pemkot Bogor melalui DKPP.
“Totalnya kurang lebih 58 kali (gerakan pangan murah),” kata Hery, Jumat (31/5/2024).
Pada intinya, kata Pj wali kota, kegiatan itu bertujuan agar pemerintah bisa membantu masyarakat menengah ke bawah yang memiliki potensi rawan pangan untuk mendapatkan harga pangan yang murah dan terjangkau.
Disamping itu melalui gerakan pangan murah diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat dan juga untuk menekan inflasi di Kota Bogor.
Selain menyediakan pangan murah berupa beras, telur, minyak goreng, gula pasir dan sebagainya, juga dilaksanakan penyaluran bantuan pangan beras kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM), bantuan pangan ayam dan telur kepada Keluarga Rawan Stunting (KRS), serta bantuan pangan beras dan telur kepada keluarga rawan pangan.
“Total bantuan 85 ribu yang kita sebarkan ke keluarga-keluarga sasaran,” imbuh Hery
Ia mengatakan, acara gerakan pangan murah ini merupakan salah satu kegiatan dalam rangka memperingati Hari Jadi Bogor (HJB) ke 542 yang melibatkan OPD serta pihak lain.
Gerakan pangan murah ini juga dimeriahkan dengan lomba mewarnai yang diikuti 120 siswa siswi PAUD dan juga pemberian pangan bergizi kepada mereka.
“Dalam waktu dekat juga saya akan membuat surat edaran yang ditujukan kepada hotel-hotel dan restoran untuk sama-sama merayakan, paling tidak pasang banner, video di televisi-televisi, jadi layanan publiknya tentang HJB, agar bisa dirasakan oleh masyarakat, walaupun konsepnya sederhana tetapi semuanya terlibat,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala DKPP Kota Bogor, Chusnul Rozaqi mengatakan, gerakan pangan murah kali ini digelar atas kolaborasi DKPP dengan Bapanas dan BUMN pelaku usaha untuk kebutuhan pokok di nasional maupun lokal.
“Jadi di kegiatan ini ada IDfood, Bulog, minyak goreng dan gula pasir. Nah sampai saat ini kita sudah melakukan sebanyak 58 kali. Artinya pemerintah harus hadir kepada masyarakat, di mana pada saat-saat harga mengalami fluktuatif (naik dan turun) yang menjadi masalah di saat harga naik, kita harus hadir,” ujar Chusnul.
Mantan Kadis PUPR Kota Bogor itu menceritakan ke belakang persoalan harga pangan yang sempat melambung, seperti yang terjadi pada harga telur 36 ribu per kilo, di mana saat itu stunting masih tinggi dan telur hilang dari peredaran, sehingga pihaknya berupaya untuk mengajukan ke Bapanas hingga akhirnya mendapat bantuan sebanyak 15 ton dari Kediri untuk menstabilkan harga telur.
“Apa yang kita lakukan itu supaya masyarakat tidak merasa kesulitan untuk memenuhi kebutuhannya, dan kita berupaya untuk menekan inflasi, sehingga harga telur yang tadinya Rp36 ribu, karena ada bantuan dari Bapanas menjadi Rp26 ribu,” tegasnya.
Begitu juga dengan harga bawang yang sempat tembus di angka Rp65 ribu, pihaknya kembali mendapat bantuan dari Bapanas sehingga inflasi bisa ditekan.
“Nah, makanya dari apa yang kita lakukan itu untuk bisa hadir dalam menstabilkan harga pangan yang tadi sebutkan,” jelasnya.
Bahkan pihaknya menegaskan, bahwa DKPP akan terus memantau perkembangan harga pangan, terlebih pada saat menjelang hari raya Idul Adha nanti. Dimana permintaan pasar itu mengalami peningkatan yang cukup tinggi.
“Di situ kita akan terus mencoba untuk melakukan penekanan agar tetap stabil, begitu juga untuk menstabilkan ketersediaan kebutuhan masyarakat,” tandasnya. (Ery)
Berikan Komentar