
Pemkot Bogor dan Pemprov Jabar Kerja Sama Pembebasan Lahan, Rencana Pembangunan Segera Dilaksanakan
Mediabogor.co, BOGOR – Walikota Bogor, Dedie A. Rachim, meninjau lokasi jalan Amblas yang berlokasi di Jalan Danasasmita, Kelurahan Lawang Gintung, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Senin 14 April 2025.
Dedie A Rachim mengatakan, perkembangan terbaru terkait proyek pembangunan jalan kolektor di Jalan Saleh Danasasmita, yang menghubungkan ke Stasiun Batutulis. Jalan tersebut merupakan milik Pemerintah Kota Bogor dan akan menjadi bagian penting dalam meningkatkan aksesibilitas masyarakat.
Dedie menyampaikan bahwa proyek ini telah disepakati akan dilaksanakan dengan skema pembebasan lahan, yang didanai secara bersama antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kota Bogor, masing-masing sebesar 50 persen. Nilai anggaran yang dibutuhkan untuk pembebasan lahan diperkirakan mencapai Rp. 30-35 miliar, dengan total kebutuhan anggaran keseluruhan mencapai sekitar Rp100-150 miliar.
“Kami akan melakukan pengadaan lahan secara sistematis, sesuai aturan, dan memperhatikan harga yang wajar,” ujarnya saat mendampingi Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi meninjau lokasi jalan Amblas di Jalan Danasasmita, Bogor Selatan, Kota Bogor.
Ia juga menyebutkan bahwa pembangunan jalan ini akan memanfaatkan skema integrasi antara jalan nasional dan jalan daerah, yang menurut Wakil Menteri PUPR akan ditandatangani pada Juni 2022.
Rute jalan kolektor ini akan membentang sepanjang hampir 200 meter, mulai dari kawasan Sumur Tujuh menuju Jalan Saleh Danasasmita. Selain fungsi transportasi, jalur ini direncanakan untuk dijadikan taman kota, sesuai dengan arahan Gubernur. Area Batu Tulis juga akan dinaturalisasi dan ditanami pohon-pohon endemik khas Bogor.
Namun, rencana ini menghadapi tantangan teknis. Kajian dari BTP dan Kementerian PUPR menyatakan bahwa kondisi tanah di wilayah tersebut kurang layak untuk jalan kendaraan, diduga karena adanya mata air di bawah tanah. Oleh karena itu, Pemkot Bogor mempertimbangkan untuk membuka jalur alternatif yang lebih stabil dan aman, termasuk rute baru di sisi kiri lokasi.
Dedie menegaskan bahwa proses pembangunan akan dilakukan secara hati-hati, dengan pembentukan tim teknis, perencanaan drainase, dan pembuatan gambar teknis yang sesuai standar. Jalan alternatif ini dirancang dengan tingkat kemiringan tanjakan 4–5 persen yang masih dalam kategori aman untuk kendaraan berat.
“Kita ingin memastikan jalur ini tuntas dan aman untuk jangka menengah dan panjang. Maka dari itu, kami akan fokus pada proses pengadaan lahan, desain teknis, dan komunikasi dengan berbagai pihak, termasuk pihak pengelola BCP serta warga sekitar,” terangnya.
Sementara itu, terkait dampak pembangunan jalan ini, dua hotel di sekitar area direncanakan akan ditutup pada akhir bulan ini, sebagai bagian dari penataan kawasan.
Berikan Komentar