
Pemkot Bogor Beri Bantuan Rp 5 Juta Bagi Yang Bertransmigrasi
mediabogor.com, Bogor – Pemerintah Kota (Pemkot) melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) bekerjasama dengan pemerintah provinsi (Pemvrop) Sulawesi Barat akan memberangkatkan lima Kepala Keluarga (KK) sebagai transmigran ke Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat pada tanggal 2 November 2019 mendatang.
“Iya kita akan memberangkatkan transmigran ke Mamuju provinsi Sulawesi barat sebanyak 5 KK 23 jiwa. Latar belakang mereka tiga orang sebagai ojek online, satu supir angkot dan satu lagi masyarakat biasa. Mudah mudahan Mereka akan berhasil disana,” ujar Kepala Disnakertrans Kota Bogor, Samson Purba saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (23/10/19) sore.
Sebelum pemberangkatan, pihaknya telah melakukan sosialisasi di setiap kecamatan di Kota Bogor, yang mana bagi yang berminat transmigrasi di haruskan mendaftar terlebih dahulu, kemudian setelah itu dilakukan seleksi. “Seleksi itu diantaranya wawancara, memanggil keluarga untuk menyertakan persetujuan suami dan istri, kemudian mereka dilakukan pelatihan pertanian di Cianjur selama satu minggu,” ungkap Samson.
Dirinya menjelaskan, transmigran tersebut nantinya akan mendapatkan fasilitas berupa rumah permanen dengan luas lahan 400 meter. Kemudian di tahun pertama akan mendapatkan satu hektare lahan kosong untuk bercocok tanam dan di tahun kedua mendapat satu hektare kembali. Tak hanya itu, ketika memasuki tahun ke lima mereka juga akan mendapat sertifikat rumah hak milik.
“Ke lima KK tersebut semua sudah kita pindahkan kesana termasuk sekolah anak-anaknya dan data kependudukan di Kota Bogor sudah kita cabut lalu di buatkan data kependudukan disana. Mereka disana akan bertani palawija karena lahan pertaniannya bagus, listrik sudah ada tiang, air di ambil dari gunung dan sarana pendidikan jaraknya 2 km dari tempat tinggal mereka,” bebernya.
Saat ini, lanjutnya, sistim transmigrasi daerah di lokasi transmigrasi masyarakat itu di campur dari berbagai daerah yang di buat menjadi satu wilayah. Sehingga hasil budayanya itu berbaur atau heterogen jadi tidak ada pengelompokan masyarakat. “Pemerintah provinsi Sulawesi Barat memberi biaya selama satu tahun. Kalau dari Pemkot Bogor hanya memberi bantuan sebesar Rp 5 juta rupiah selama satu tahun, kemudian ada juga bantuan dari Baznas Kota Bogor,” imbuhnya. (*/Nick)
Berikan Komentar