Pemkot Bogor Akan Amankan Tiga Lokasi Lahan Hibah dari Aset Sitaan Obligor BLBI

Mediabogor.co, BOGOR- Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor segera mengamankan tiga lokasi lahan hibah dari aset sitaan obligor Bantuan Likuiditas Bank Indonesia atau BLBI. Setelah beberapa waktu lalu dipasang plang tanah milik Pemkot Bogor, terbaru Bagian Keuangan dan Aset (BKAD) tengah mengajukan balik nama sertifikat tanah tiga lahan tersebut.

Dikatakan Kepala BKAD, Denny Mulyadi, pihaknya telah mengamankan aset lahan hibah dari BLBI dengan melakukan pemasangan plang beberapa waktu lalu.

“Palang itu menegaskan bahwa lokasi itu milik Pemkot Bogor, dalam waktu dekat tengah dilakukan sertifikasi atau balik nama. Lokasi lahan peruntukannya bisa ditanyakan ke Bappeda, luasannya sendiri di Katulampa 6 haktare, di jalan R3 ada sisa 9.790 meter persegi dan wilayah Empang 3,3 hektare,” ungkap Denny kepada, Senin (27/12/21) siang.

Denny melanjutkan, untuk proses sertifikasi aset mudah-mudahan tahun ini juga selesai, saat ini tinggal ke Kantor Pertanahan (Kantah) ATR/BPN. Jadi tahun ini diajukan, tahun depan sudah ada sertifikat.

“Selain itu untuk aset-aset Pemkot Bogor tengah proses, tahun ini mudah-mudahan selesai 200 sertifikat, tahun depan ada update terus mudah-mudahan tahun depan ada lagi. Sertifikasi aset Pemkot Bogor dua sampai tiga tahun lagi beres semua, dengan catatan apabila dokumen lengkap bisa lebih cepat,” tambahnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim mengatakan, Pemkot Bogor mendapatkan tiga lahan dari hibah BLBI, yang paling besar 6 hektar di Katulampa yang nantinya akan dijadikan sebagai rencana kantor pusat pemerintahan Kota Bogor masa depan, tahun 2022 dimulai melakukan perancangan disain di APBD perubahan kalau memungkinkan lakukan Detail Engenering Desain (DED), termasuk cut and fill.

“Kemudian di jalan R3 juga kami dapat. Lahan ketiga di kelurahan Empang tepatnya di pintu masuk BNR luasan 3 hektare lebih, dengan rencana akan dijadikan kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) khusus pemeliharaan kendaraan dan alat berat,” terangnya.

Dedie melanjutkan, untuk lahan di Empang BNR, sisanya akan dihibahkan untuk Kementerian Agama sebagai kantor sekitr 2.500 meter persegi. Selebihnya tengah pikirikan bersama-sama dengan PT KAI untuk membua stoplet BNR, double track memiliki stasiun kecil apabila satu saat KRD atau KRL jurusan Sukabumi dihidupkan kembali maka stoplet BNR bisa dimanfaatkan.

“Terakhir area aset 9.790 meter persegi di R3. Kami akan kerjasamakan kantor Dispenda Jabar, dalam hal ini Samsat Jawa Barat disamping Kejaksaan. Jadi itu yang kami terima dengan total 10 hektare lebih aset yang diserahkan,” imbuhnya. (Nick)

Berita Terkait

Berikan Komentar