
Pemkab Bogor Launcing Aplikasi SIMANTAP, Sistem Menejemen Talenta ASN
Mediabogor.co, BOGOR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor meluncurkan aplikasi Strategi Implementasi Kebijakan Manajemen Talenta berbasis Model Komposit Kinerja Pegawai alias SIMANTAP.
Plt Bupati Bogor, Iwan Setiawan menyebut, aplikasi SIMANTAP itu merupakan aplikasi untuk menej talenta hingga kinerja para ASN di Kabupaten Bogor.
Menurutnya, aplikasi SIMANTAP yang digagas oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Bogor ini tak hanya dijadikan rujukan dalam menilai para ASN, tapi juga sebagai obyek inti dalam memilih pejabat yang akan mengisi jabatan di Pemkab Bogor.
“Jadi, kita mendapatkan promosi mutasi sesuai portofolio dia, contoh dari disiplinnya, absensinya, target, etos kerjanya. Kadi kalau ada promosi-mutasi jabatan itu engga harus oppen bidding lagi, tinggal tarik yang masuk kedalam aplikasi itu, yang sudah teruji berdasarkan proses,” ungkapnya.
Sehingga, tidak ada penilaian yang subjektif saat menaikkan jabatan seorang ASN di Kabupaten Bogor.
“Jadi bukan alesan subjektif kedekatan, titipan, kalau dengan sistem ini kan proses keseharian dia. Tidak ada lagi bisik-bisik si ini (ASN) bisa jadi kadis ini, karena semua teruji dengan data,” ungkapnya.
Sementara, Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Bogor, Irwan Purnawan menyebut, aplikasi itu dibuat berlandaskan program MenPAN-RB tahun 2020 tentang menejemen talenta.
“Menejemen talenta ini merupakan puncaknya dari Sistem Merit, menjemen atau pengelola ASN yang didasarkan pada kualifikasi kompetensi dan kinerja secara adil dan wajar,” ungkapnya.
Penilaian ASN pada aplikasi itu tidak didasari oleh kepentingan politik agama, RAS dan gender. Tapi berdasarkan talenta dan kinerja ASN.
“Jadi semua nya sama. Hanya basicnya bagaimana kita menempatkan atau mendorong karya ASN itu berdasarkan kualifikasi yang dimiliki ASN yang berlandaskan kompetensi, kinerja, dan potensi mereka,” ungkapnya
Menurut dia, penilaian kinerja ASN itu diklasifikasikan ke sembilan tingkatan alias nine box. Lebih rendah tingkat atau box yang dimiliki ASN, maka lebih rendah juga kompetensi, kinerja dan potensi ASN tersebut.
Di tempat yang sama, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja menyebut aplikasi SIMANTAP itu mampu mendorong nilai manajemen SDM di Kabupaten Bogor yang masih rendah di Jawa Barat
“Di papan tengah, masih di papan tengah dan saya melihat tadi sudah bagus, jadi makanya saya usulkan ke bupati dan juga ke kepala BKPSDM bahwa Kabupaten Bogor punya potensi untuk meningkatkan ranting yang lebih baik lagi, paling tidak di jabar ini Bogor masuk di 5 besar,” ungkapnya.
“Itu sangat mungkin, karena sistem ini sudah dijalankan (sedang dijalankan), kalo sistem ini dijalankan, Kabupaten Bogor bisa loncat ke papan atas,” lanjutnya. (Mug)
Berikan Komentar