Pembebasan Lahan Harus Disertai Musyawarah dan Ganti Untung, Tokoh Masyarakat: Harus Ada Kajian Non-Teknis dan Nilai Sejarah

Mediabogor.co, BOGOR – Pemerintah Kota Bogor akan melakukan pembebasan lahan di wilayah RW 08, Kelurahan Lawang Gintung, Kecamatan Bogor Selatan.

Hal itu di sampaikan oleh Walikota Bogor, Dedie A Rachim dan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi saat melakukan peninjauan ke lokasi Jalan RE Danasasmita yang amblas, Selasa 14 April 2025.

Menanggapi hal tersebut, Jajang Suherman, tokoh masyarakat Gang Dalem I, memberikan pandangannya terkait rencana yang hingga kini belum menemukan kejelasan.

Saat ditemui Mediabogor.co, Jajang menyatakan bahwa masyarakat sejatinya mendukung penuh upaya pemerintah jika memang serius untuk merealisasikan pembebasan lahan dan pembangunan jalan baru sebagai solusi. Namun, ia menegaskan pentingnya adanya itikad baik dan langkah konkret dari pemerintah daerah.

“Kalau memang mau direalisasikan, masyarakat sangat menunggu dan berharap ada tanggung jawab dari pemerintah. Kalau ini jalan provinsi, tentu bisa berkoordinasi dengan pihak Gubernur. Pembebasan lahan seharusnya disertai dengan musyawarah, bukan ganti rugi tapi ganti untung, karena masyarakat juga berhak sejahtera,” ujar Jajang Selasa, 14 April 2025.

Ia juga menekankan perlunya mempertimbangkan aspek non-teknis, terutama kondisi geografis dan nilai sejarah di kawasan tersebut.

“Saya lahir di sini, saya tahu betul kondisi wilayah ini. Jangan cuma lihat kajian teknis, tapi juga fenomena lokal, kemiringan tanah, sumber mata air seperti Ci Asem, dan keberadaan sumur tujuh yang punya nilai sejarah,” terangnya.

Selain itu, Jajang mengungkapkan adanya dua alternatif jalur yang menjadi perhatian, Gang Dalem I dan Jalur Banker. Namun hingga kini, belum ada kepastian jalur mana yang akan digunakan. Di Gang Dalem I, diperkirakan akan terdampak sekitar 11 kepala keluarga. Sedangkan di Jalur Banker, terdapat lahan kosong milik pribadi seluas 1.8010 meter persegi yang kemungkinan harus dibebaskan seluruhnya.

“Kalau Gang Dalem I, jalurnya dekat Makom Mbah Dalem yang merupakan kawasan Kabuyutan Sunda. Ada sumber air dan Cihaliwung yang harus jadi bahan pertimbangan. Di jalur Banker pun ada heritage, bahkan saya sempat bermimpi ada makam tua di sana. Tempat ini dulu saya sarankan ke Pemda untuk dijadikan kawasan budaya dan keagamaan,” katanya.

“Kemudian hal hal lain yang memang harus di perhatikan Jalan Cipaku ini di sebut dengan Cipaku Kabuyutan. Jadi disini ini pendiri Sunda, Mbah Dalem ini peradaban Eyang Guru Haji Aji Putih abad ke 6. Jadi memang luar biasa kalau mau di ceritakan ada pembangunan di wilayah ini, adabnya harus di pakai. Jadi kajian non teknis harus di kedepankan,” sambungnya.

Jajang pun berharap pemerintah tidak hanya datang untuk meninjau, tapi juga segera memberikan kepastian dan langkah konkret agar masyarakat tidak terus-terusan menunggu tanpa kejelasan.

“Harapannya, kalau memang harus pindah, masyarakat bisa hidup lebih layak. Jangan sampai malah lebih sulit dari sebelumnya,” pungkasnya. (Ery)

Berita Terkait

Berikan Komentar