Pelantikan dan Mutasi Eselon II Penuh Dengan Tanda Tanya

Pelantikan dan Mutasi Eselon II Penuh Dengan Tanda Tanya

mediabogor.com, Bogor – Pelantikan dan mutasi 15 pejabat eselon II di lingkungan Pemkot Bogor oleh Walikota Bogor Bima Arya di Taman Ekspresi, pagi tadi (25/5), ternyata berbuntut panjang. Kabar mengenai tidak dilibatkannya Wakil Walikota, Usmar Hariman dalam proses tersebut menjadi pemicunya. Kabar terkait Usmar ini, sampai juga ke telinga Sekretaris DPC Demokrat Kota Bogor, Ferro Sopacua. Ia mempertanyakan, alasan tidak dilibatkannya Usmar dalam proses mutasi serta rotasi pejabat eselon II tersebut. Bahkan, sambung Ferro, ia juga mendengar jika rekan Walikota Bogor yang notabene non pegawai negeri sipil (PNS) yakni Luvie Triadi, menelepon langsung para pejabat yang dilantik dan memberi tahu terkait pemindahannya. “Jadi, Luvie ini siapa?. Kenapa dia yang memberi tahu pejabat yang terkena mutasi. Terlebih lagi, kenapa Usmar yang jelas-jelas Wakil Walikota tidak dilibatkan sama sekali dalam proses tersebut,” tegasnya.

Ferro menuturkan, jika Demokrat Kota Bogor wajib memperingati Bima, karena pihaknya sudah mengusung pasangan Bima-Usmar di Pilwalkot lalu. “Ini sebagai bentuk tanggungjawab saya sebagai sekretaris DPC. Kami tidak bisa diam kalau ada hal yang salah, meski pasangan Pilwalkot ini adalah usungan kita,” tukasnya.

Untuk soal lain, masih kata Ferro, kebijakan yang sudah dikeluarkan oleh Walikota sebagian besar selalu membuat kegaduhan. Tak sedikit juga, program kerja yang dikerjakan bersinggungan dengan kasus hukum. Belum lagi, mengenai banyaknya pengulangan dalam sejumlah proyek baik itu yang ada di BUMD atau OPD. “Situasi seperti ini jangan terus dibiarkan. Kami (Demokrat), tidak bisa tinggal diam karena itu merupakan tanggungjawab sebagai partai pengusung Bima,” ungkapnya.

Terpisah, saat dikonfirmasi, Wakil Walikota Bogor, Usmar Hariman sendiri tak terlalu menanggapi, terkait posisi dirinya yang tidak dilibatkan dalam mutasi 15 pejabat itu. “Itu hak preogatif Walikota, kalau posisi Wakil dapat dimintai saran atau tidak, oleh walikota. Dan yang jelas, mutasi ini harus mengacu kepada UU ASN nomor 5 tahun 214,” singkat Usmar saat dihubungi.

Namun, Usmar menjelaskan soal ketidakhadirannya di Taman Ekspresi saat proses pelantikan dilakukan. “Waktunya bentrok. Saya ada kegiatan rajaban di daerah Semplak,” tutupnya. (RF)

Berita Terkait

Berikan Komentar