
Pawai Dongdang di Desa Sukajadi Bogor, Wujudkan Kreatifitas dan Perekonomian Masyarakat
Mediabogor.co, BOGOR – Peringatan maulid Nabi Muhammad SAW di Desa Sukajadi, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, begitu meriah. Sebab, hasil bumi di desa tersebut termasuk potensi ekonomi lainnya ditampilkan melalui pawai dongdang.
Tak hanya itu, adanya pawai dongdang tersebut dapat meningkatkan perekonomian masyarakat karena banyak warga yang menyaksikan.
Ketua Desa Sukajadi, Ade Gunawan mengaku tak menyangka kegiatan yang digagas olehnya dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW ini sangat disambut meriah oleh masyarakat yang datang langsung memadati area kegiatan.
“Alhamdulillah, kegiatan berlangsung meriah, lancar dan penuh suka cita. Warga turun ke jalan memadati area pawai. Di sini juga saya bersyukur, karena melalui kegiatan ini perekonomian masyarakat terangkat,” kata Ade Gunawan kepada wartawan, Sabtu (27/9/2025), lalu.
Ade menuturkan bahwa di kegiatan ini diikuti oleh 11 peserta dari 11 RW yang ada. Artinya, setiap perwakilan hadir menampilkan berbagai produk unggulan yang ada wilayah tersebut, misalnya hasil bumi, seperti jagung, singkong, timun, terong, kacang panjang, tomat hingga beragam buah-buahan ditampilkan yang dikemas melalui pawai dongdang.
Bahkan, lanjut Ade, ada juga di wilayahnya yang memiliki tempat wisata seperti hotel dan kafe, yang kemudian warganya kreatif sehingga dibuat replikanya dan ditampilkan dalam kegiatan ini.
“Jadi pawai dongdang ini kita lombakan. Nah, karena dengan banyaknya penampilan yang bagus-bagus membuat para juru cukup sulit memberikan penilaian mana yang lebih baik dan layak menjadi pemenang,” ujar Ade.
Selain pawai dongdang, kata Ade, di peringatan maulid nabi ini pun pihaknya menyelenggarakan lomba azan dan pidato, yang mana para peserta rata-rata para pengurus RT dan RW yang ada di Desa Sukajadi.
“Kita gelar lomba azan dan pidato ini bertujuan agar para peserta berani tampil dihadapan banyak orang. Kemudian, para peserta yang terpilih menjadi yang terbaik kita siapkan uang kadeudeuh, dan juga sertifikat,” ucapnya.
Meski kegiatannya berlangsung meriah, namun kata Ade, dalam pelaksanaannya tentu masih ada yang harus dievaluasi, seperti jarak tempuh untuk pawai dongdang, kemudian jumlah peserta dan kesiapan-kesiapannya lainnya.
“Kita akui masih banyak yang harus kita evaluasi. Misalnya, tadi jarak untuk pawai dongdang terlalu dekat hanya 300 meter, insyaallah kedepan di tambah lagi jaraknya, termasuk jumlah peserta yang masih kita batasi cuma 10 orang setiap peserta, dan ini menjadi evaluasi bersama,” jelasnya.
Ade pun menegaskan, bahwa kegiatan pawai dongdang ini akan menjadi agenda rutin Pemerintah Desa dalam memperingati hari-hari besar islam, terutama di peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Berikan Komentar