Pastikan Penataan Jalan Baru Batutulis Sesuai Aturan, Dedie Rachim : Kepentingan Masyarakat yang Utama

Mediabogor.co. BOGOR – Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, akhirnya angkat bicara mengenai aksi sekelompok budayawan yang menolak rencana pembangunan di lahan yang masuk dalam Kawasan Cagar Budaya, Kamis (13/11/2025).

‎Dedie menegaskan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tetap membuka ruang bagi setiap aspirasi masyarakat, termasuk dari para budayawan. Namun ia mengingatkan bahwa dialog harus dilakukan secara proporsional dan sesuai dengan nilai-nilai kebogoran.

‎”Aspirasi boleh saja. Tentu Pemerintah Kota Bogor juga tidak ingin gegabah, semuanya tetap diperhitungkan,” ujarnya kepada wartawan, Jum’at 14 November 2025.

‎Menurutnya, keterlibatan pemerintah dalam pengaturan lahan justru memberikan ruang untuk memastikan adanya penataan yang lebih baik.


‎Sebelumnya, kata Dedie, lahan tersebut sepenuhnya berada dalam penguasaan pemilik. Namun kini, pemerintah memiliki kesempatan untuk mengatur pemanfaatannya agar tidak menimbulkan persoalan di kemudian hari.

‎”Sekarang ini ada kesempatan. Yang sebelumnya lahan dikuasai full oleh pemilik, dengan adanya peran pemerintah kan kita bisa atur. Kalau pemilik mau bikin apa saja, ya itu namanya pemilik. Tapi sekarang pemerintah manfaatkan – misalnya jalan dengan lebar 12 meter – itu masih ada sisa, dan sisa lahan itu kita atur,” jelasnya.

‎Dedie menegaskan bahwa tidak semua lahan terkena pemanfaatan pembangunan tersebut, sehingga tidak perlu menimbulkan polemik berkepanjangan.

‎Ia memastikan bahwa kepentingan masyarakat tetap menjadi prioritas utama.

‎”Tidak usah jadi polemik. Kepentingan masyarakat harus kita dahulukan. Bukan berarti kita tidak mendengar, pemerintah mah mendengar,” katanya.

‎Ia juga menekankan bahwa penyampaian aspirasi harus mengedepankan dialog yang sesuai dengan identitas dan nilai budaya Kota Bogor.

‎”Aspirasi boleh saja, tapi dilakukan dengan dialog dengan cara-cara sesuai nilai-nilai kebogoran. Jadi jangan keluar konteks,” ujarnya.

‎Terkait usulan budayawan yang meminta agar jalan baru dibangun mengikuti jalur jalan lama, Dedie menyebut hal itu tidak memungkinkan dari sisi teknis.

‎”Secara teknis tidak memungkinkan. Sisa lebar area tinggal 2,5 meter,” tegasnya.

‎Dedie memastikan bahwa seluruh penataan dan langkah teknis telah disesuaikan dengan aturan serta ketentuan yang berlaku.

Berita Terkait

Berikan Komentar